Keberadaan rumah kuno di Ciamis cukup banyak dengan kondisi masih terawat. Banyak yang penasaran dengan sejarah rumah kuno yang umumnya peninggalan pada masa penjajahan kolonial.
Hasil penelusuran detikJabar, rumah kuno bergaya Eropa masih bisa ditemui di beberapa titik. Yakni di wilayah perkotaan Ciamis, di Desa Cimari Cikoneng dan Desa Wanasigra Sindangkasih.
Rumah-rumah tersebut memiliki cerita latar belakang yang cukup menarik. Rumah kuno itu usianya rata-rata lebih dari 100 tahun atau sebelum kemerdekaan. Seperti peninggalan tangsi militer saat masa penjajahan kolonial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan ada beberapa rumah warga di Cimari yang sempat dijadikan Markas Belanda pada saat agresi militer tahun 1947. Kebanyakan rumah tersebut kini ditinggalkan pemiliknya ke kota besar, tapi kondisinya masih terawat. Ada juga beberapa yang dihuni oleh ahli warisnya.
Rumah kuno itu pun menarik untuk dikunjungi. Bahkan biasa digunakan oleh fotografer untuk dijadikan latar pemotretan model hingga prewedding.
Pegiat Budaya Ciamis Ilham Purwa sempat melakukan pendataan terhadap keberadaan rumah kuno dengan tipe masa kolonial. Menurutnya jumlahnya ada 20 lebih bangunan dan saat ini masih terus dilakukan pendataan.
"Ada rumah pribadi dan ada bangunan publish seperti gedung atau pabrik," ujar Ilham Purwa kepada detikJabar, Sabtu (3/6/2023).
Menurut Ilham, untuk rumah kuno yang menjadi rumah pribadi kondisinya masih terawat dengan baik. Sedangkan untuk gedung-gedung atau pabrik kondisinya terbengkalai bahkan sudah tidak berbentuk.
"Untuk rumah kuno memang terawat karena ada penghuninya. Kalau pun tidak dihuni tapi tetap dirawat," ungkapnya.
![]() |
Ilham menjelaskan dari hasil pendataannya bangunan rumah kuno itu berada di titik-titik sentra pasa masa kolonial. Seperti di Maleber perkotaan Ciamis, Cimari dan Wanasigra.
Contohnya di Maleber, pada masa Bupati Galuh Raden Adipati Adikusuma sekitar tahun 1800-an terdapat tangsi Militer. Ketika itu Galuh masih masuk keresidenan Cirebon. Kini bangunan tersebut telah berganti fungsi menjadi pertokoan.
"Bangunan yang sekarang pertokoan di Maleber itu dulunya tangsi militer pada masa kolonial. Di sana tercantum tahun bangunannya," katanya.
Baca juga: Kembalinya Mahkota Emas 8 Kilogram ke Ciamis |
Sedangkan untuk di Cimari Cikoneng dan Wanasigra Sindangkasih. Banyak bangunan rumah kuno bekas para juragan. Mengingat dulunya lokasi tersebut masuk kawasan perindustrian. Seperti sentra batik, tembakau dan rempah-rempah. Rumah kuno bergaya Eropa itu dulu termasuk rumah yang cukup mewah.
"Bisa dilihat di Cikoneng sekarang banyak perindustrian makanan ringan. Memang dulunya di lokasi itu adalah pusat perindustrian," jelasnya.
Ilham berharap bangunan rumah kuno tersebut dapat terpelihara, baik oleh pribadi dan pemerintah. Selain memiliki nilai sejarah juga menjadi daya tarik wisata heritage.
(iqk/iqk)