Laporan Pandangan Mata di Jalan Braga Saat Siang

Siang yang begitu terik itu, tak menghentikan aktivitas sekumpulan orang yang berada di sekitar Jalan Braga, Kota Bandung. detikJabar pun menjelajahi jalan bersejarah tersebut belum lama ini.

Catatan sejarah menyebut Braga dulunya adalah jalan pedati yang berlumpur. Dulunya, di kawasan ini pernah bermarkas perkumpulan drama bangsa Belanda yang didirikan Peter Sijthot, seorang Asisten Residen pada 18 Juni 1882.

Dalam perkumpulan ini terdapat seorang penulis naskah drama Theotila Braga yang konon dijadikan sebagai asal mula nama Braga. Sementara ahli sastra Sunda mengatakan kata baraga, merujuk pada jalanan di tepi sungai.

Jalan Braga dulu bernama 'Jalan Culik' karena wilayahnya yang sunyi dan cukup rawan. Sebab Braga saat itu adalah wilayah angker karena banyak orang yang dianiaya, bahkan meninggal saat melewatinya. Di awal tahun 1930-an muncul berbagai toko pakaian bak di Kota Paris yang saat itu menjadi kiblat model pakaian dunia.

Braga yang dulu penuh dengan kesan angker dan gelap, kini menjadi salah satu destinasi wisata bagi pelancong yang sedang menghabiskan waktunya di Kota Kembang.

Suasana siang di Jalan Braga, Kota Bandung. (Foto: Alya Larasati/detikJabar)

Kawasan yang cukup banyak spot foto itu kini diisi berbagai toko kuliner, bar, butik dan hotel yang tidak menghilangkan ciri khas Eropanya. Dengan panjang jalan 700 meter, di siang itu terlihat berbagai kegiatan yang asyik dilakukan oleh warga sekitar.

Tak sedikit pasangan muda-mudi yang terlihat melakukan pemotretan di kawasan tersebut. Orang-orang yang berlalu-lalang di sekitar jalan itu juga terlihat sibuk mengabadikan langit dan pemandangan yang begitu indah. Lukisan yang terpajang menambah keindahan di sekitaran Jalan Braga.

Kendaraan roda dua dan roda empat juga sibuk berlalu lalang tanpa henti di jalan protokol tersebut. Walaupun cukup dipadati, tak terlihat sampah berserakan.

Suasana siang di Jalan Braga, Kota Bandung. (Foto: Alya Larasati/detikJabar)

Beberapa tempat duduk terlihat terisi oleh sekelompok siswa sekolah yang sedang bercengkerama, sembari menikmati es krim. Beberapa pedagang asongan pun ikut duduk di pelataran toko, meneduh dari terik nya mentari.

Braga selalu menjadi tempat yang mengasyikkan bagi siapapun yang mengunjunginya. Jalan yang mungkin punya berbagai kenangan bagi setiap individu yang pernah melewatinya. Sudah berapa kali berkunjung pun, Braga dengan segala keindahannya akan selalu punya tempat di hati warga Bandung.