Teras Cikapundung, Kota Bandung, sempat menjadi primadona warga Bandung untuk berlibur usai diresmikan pada 2015 lalu. Ironinya, kini Taman Cikapundung mulai ditinggal pengunjung.
Sekadar diketahui, Teras Cikapundung merupakan ruang terbuka hijau yang terletak di Jalan Siliwangi, Kota Bandung. Jembatan merah cantik membelah sungai menjadi ikon Teras Cikapundung.
Baca juga: Sejuk dan Syahdu di Taman Cikapayang Bandung |
Taman yang berada di bantaran Sungai Cikapundung itu, terkenal memiliki air mancur yang menyala di malam hari. Terdapat juga wahana perahu karet untuk menyusuri sungai, serta terapi ikan membuat tempat ini memiliki daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengelola Teras Cikapundung Sugiatno mengatakan sepinya kunjungan dari wisatawan mulai terasa saat pandemi COVID-19 menyerang. Saat itu tak banyak aktivitas di tempat yang berada di Jalan Siliwangi, Kota Bandung, tersebut.
"Dulu pengunjung banyak ke sini, tapi gara-gara COVID pengunjung berkurang, fasilitas banyak yang rusak dimakan waktu terus dana yang turun untuk pengelolaan juga tidak terlalu besar," katanya kepada detikJabar, belum lama ini.
![]() |
Taman yang terkenal asri dengan beragam bunga yang cantik di pinggir kolam ikan, kini terlihat sedikit lenggang. Banyak bunga mati kering dan kolam ikan pun yang tadinya bersih menjadi berwarna hijau serta sedikit surut.
"Saya di sini relawan tidak digaji hanya melakukan yang bisa saya lakukan seperti nyapu lalu mangkas tanaman aja. Kita cuma minta kesadaran masyarakat sekitar untuk peduli sama kebersihan tempat ini aja," tambah Sugiatno.
Meskipun begitu Teras Cikapundung tetap memiliki pengunjung, salah satunya Vika dan Nyanyu Shofia. Vika mengatakan, meski memiliki kekurangan, Teras Cikapundung masih memiliki daya tarik.
"Tempatnya adem dan cocok buat pereda stres dan banyak dedaunan. Anak-anak juga suka sama tempatnya walaupun dari segi kebersihan harus tetap ditingkatkan lagi," kata Vika.
(iqk/iqk)