Pedestarian di Jalan Siliwangi, Kabupaten Cianjur, punya wajah baru. Penataan yang dilakukan beberapa bulan lalu membuat trotoar tersebut jadi tempat baru warga untuk nongkrong hingga berswafoto.
Pasalnya trotoar yang mirip dengan pedestarian di Kota Bandung itu tidak hanya nyaman, tetapi menjadi spot yang Instagramable. Pada pedestarian sepanjang 100 meter itu terdapat bangku-bangku. Selain itu, terdapat meja dari bebatuan dan tempat khusus untuk mengisi daya baterai ponsel.
Hiasan berupa lampu penerangan unik serta bola-bola batu berukirkan aksara Sunda yang menggambarkan seni dan budaya Cianjur juga terdapat di samping trotoar. Selain itu, ada guiding block sebagai sarana bagi penyandang tunanetra sehingga trotoar tersebut ramah bagi penyandang disabilitas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bupati Cianjur Herman Suherman, pembangunan trotoar tersebut sudah direncanakan sejak 2021 lalu. Tetapi keterbatasan anggaran karena fokus penanganan pandemi membuat pembangunannya tertunda.
"Pada akhirnya di tahun lalu tepatnya saat perubahan anggaran dialokasikan untuk penataan pedestrian. Anggarannya sebesar Rp 600 juta dan selesai pekan kemarin," ucap Herman, Rabu (22/2/2023).
![]() |
Menurutnya Pemkab sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 5 miliar untuk penataan lanjutan pedestrian di Jalan Siliwangi. Proyek pembangunan tersebut, lanjut dia, sudah dilelangkan dan segera dibangun usai keluar pemenangnya.
"Jadi untuk trotoar di depan Pemkab ini sebatas contoh. Dan kami akan teruskan. Jadi nanti yang dibangun dan ditata ulang itu sepanjang Jalan Siliwangi dari pertigaan Masjid Agung hingga di depan SDN Ibu Dewi," ucap Herman.
![]() |
Herman menjelaskan penataan pedestrian itu tidak hanya memfasilitasi para pejalan kaki, tetapi juga menjadi sarana bagi masyarakat untuk berkumpul. Bahkan rencananya Pemkab menata para pedagang kaki lima di kawasan tersebut sehingga menjadi pusat kuliner.
"Bukan hanya fasilitas pejalan kaki, tapi tempat nongkrong, hingga pusat kuliner. Nanti pedagang kaki lima akan didata dan ditata supaya lebih rapi dan nyaman. Tidak merusak keindahan kota juga kalau ditata," pungkasnya.
(yum/orb)