Kerusuhan terjadi di Peru dalam beberapa minggu terakhir. Imbasnya, tempat wisata yang melegenda di Peru yakni Inca Machu Picchu sempat tutup. Setelah kerusuhan berakhir, peninggalan kuno bangsa Inca Machu Picchu kembali dibuka.
Mengutip dari detikTravel, Reuters melaporkan sejak Rabu (15/2) Machu Picchu kembali dibuka. Pegiat wisata di sana pun menyambut baik kebijakan itu. Sebab, selama penutupan kerugian dialami pegiat wisata.
Sekadar diketahui, kerusuhan di Peru termasuk hingga merembet ke kawasan Machu Picchu dipicu oleh penggulingan dan pemenjaraan mantan Presiden Peru Pedro Castillo pada bulan Desember. Situasi itu membuat para turis terdampar di Andes. Pihak berwenang pun harus mengevakuasi Machu Picchu dan menghentikan kereta yang berjalan antara lokasi dan kota Cusco.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Destinasi wisata warisan dunia UNESCO itu dibuka setelah ada kesepakatan antara pelaku bisnis wisata, pihak berwenang, dan tokoh masyarakat untuk menjamin keamanan di lokasi dan untuk layanan transportasi. Kabar ini disambut bahagia oleh turis Argentina yang kebetulan sudah berada di Peru mengikuti rencana perjalanannya. Dai beruntung, pembukaan Manchu Picchu tak lama setelah dia mendarat di sana.
"Kami benar-benar khawatir tidak bisa datang. Kami tiba di Cusco pada 13 Februari, dan dibuka pada 15 Februari. Itu adalah kejutan yang menyenangkan," kata turis wanita yang tidak disebutkan namanya ini.
Traveler tentu tahu, Manchu Picchu begitu ikonik dan sangat populer di kalangan turis dunia. Sebelum pandemi, ribuan turis datang setiap harinya ke peninggalan Bangsa Inca ini lho.
Penutupan Machu Picchu setelah pandemi
Setelah ditutup karena pandemi, Machu Picchu ditutup lagi karena kerusuhan demo anti pemerintah. Kerusuhan ini sampai membuat turis-turis terkurung di Machu Picchu pada Januari lalu. Kerusuhan ini pun sampai menutup dan merusak layanan kereta api ke lokasi.
Artikel ini sudah tayang di detikTravel, baca selengkapnya di sini
(sud/dir)