Sst..Bukit di Ciamis Ini Punya Nama yang Agak Porno

Sst..Bukit di Ciamis Ini Punya Nama yang Agak Porno

Dadang Hermansyah - detikJabar
Minggu, 25 Des 2022 09:20 WIB
Pasir Heunceut di Ciamis
Pasir Heunceut di Ciamis (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar)
Bandung -

Ada sebuah bukit dengan nama yang bisa dikatakan unik dan nyeleneh di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Namanya Bukit Pasir Heunceut. Lokasi ini merupakan dataran tinggi bekas perkebunan karet.

Bukit Pasir Henceut ini terletak di Dusun Cipeundeuy, Desa Margaharja, Kecamatan Sukadana. Lokasinya berada tidak jauh dari permukiman warga.

Nama Pasir Heunceut ini tentunya tak lazim bahkan dinilai kurang sopan. Mengingat kata Heunceut merupakan bahasa Sunda yang artinya kelamin perempuan atau vagina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, penduduk setempat sudah memakai nama itu cukup lama, warga sudah tidak aneh lagi untuk menyebut nama itu. Memang tidak ada plang atau tanda khusus di lokasi tersebut. Namun ada warga yang mendaftarkan lokasi itu di google maps dengan nama Pasir Heu**eut.

Banyak netizen Ciamis yang menemukan lokasi itu pun bertanya-tanya. Banyak dari mereka menduga-duga dan berspekulasi terkait kata yang disensor itu. Setelah ditelusuri ternyata dugaan netizen pun benar, bahwa yang disensor itu adalah kata Heunceut.

ADVERTISEMENT

Pasis Heunceut berada 19 kilometer atau 36 menit dari pusat perkotaan Ciamis. Dari Alun-alun Ciamis ke arah Jalan Cirebon lalu dari simpang SPBU Baregbeg belok kanan ke arah Sukadana menuju Desa Margaharja.

Pasir Heunceut di CiamisPasir Heunceut di Ciamis Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar

Asal-usul Pasir Heunceut

DetikJabar mencoba mendatangi lokasi bukit Pasir Heunceut tersebut. Ternyata lokasi ini merupakan sebuah lahan yang dikelilingi pepohonan. Di sekitar tempat ini terdapat pemandangan alam yang indah.

Penyebutan Pasir Heunceut ini bukan tanpa alasan. Hal itu terjadi pada jaman penjajahan Belanda di Indonesia. Dulunya Pasir Heunceut ini merupakan sebuah kebun karet dengan luas sekitar 250 hektare.

Tarlim (63), Sesepuh sekaligus Ketua RW di Dusun Cipeundeuy mengatakan penyebutan Pasir Heunceut ini berlangsung sejak tahun 1948 pada Agresi Militer Belanda ke II.

Di lokasi kebun karet tersebut banyak pendatang sebagai pekerja penyadap karet yang mayoritas perempuan. Termasuk para mandor dari orang Belanda maupun pribumi.

"Jadi waktu dulu itu, setiap ada pegawai yang cantik suka dibawa sama mandor ke lokasi ini yang dulunya masih kebun karet yang rimbun. Kalau diapainnya perempuan itu sebetulnya tidak tahu. Namun warga banyak yang menyangka dijadikan tempat tempat memadu cinta. Jadi warga menyebutnya Pasir Heunceut, itu cerita singkatnya," ujar Tarlim, Jumat (23/12/2022).

Seiring waktu, Indonesia pun merdeka dan kebun karet itu tidak ada yang mengelola. Para pendatang penyadap karet itu pun kembali ke kampungnya masing-masing yang entah darimana asalnya.

Warga yang khawatir lokasi itu dijadikan sebagai tempat memadu cinta kembali, akhirnya berinisiatif untuk menebang pohon karet tersebut. Selain itu, warga pun takut kalau Belanda kembali datang untuk menjajah.

"Supaya tidak datang lagi ke sini, warga kemudian menebang pohon karet," kata Tarlim.

Pasir Heunceut Akan Dikelola Jadi Tempat Agrowisata

Potensi alam di Pasir Heunceut ini pun sangat bagus. Memiliki pemandangan yang indah serta kondisinya yang hijau. Pemerintah Desa setempat pun berencana akan mengembangkan bukit tersebut menjadi Agrowisata.

Pemerintah desa pun telah membuat sketsa untuk jadi tempat wisata. Bahkan sudah ada pembangunan balai pertemuan dan fasilitas penyedia air minum di Bukit Pasir Heunceut.

Pasir Heunceut di CiamisPasir Heunceut di Ciamis Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar

Kepala Dusun Cipeundeuy Eman Sulaeman menyebut beberapa tahun lalu, di Pasir Heunceut ini dilaksanakan penanaman ribuan pohon jeruk dan durian. Lahan ini milik desa yang dikelola warga setempat.

"Dulu pohon jeruk yang jumlahnya ribuan sangat produktif dan menjadi ikon Desa ini. Tapi sudah beberapa tahun ini tidak lagi produktif. Jadi kita akan kembali merawatnya. Rencana mengembangkannya jadi Agrowisata," ungkapnya.

Eman menyebut warga setempat tidak malu dengan menyebut Pasir Heunceut dan sudah dianggap biasa. Tapi bukit ini punya nama lain yang lebih halus namanya Puncak Erpah.

"Ya warga disini sudah terbiasa dan tidak malu dengan nama Pasir Heunceut. Tapi supaya lebih halus ada nama lain, jadi Puncak Erpah," pungkasnya.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads