Kampung Wisata Braga menampilkan sisi lain dari gemerlap Jalan Braga sebagai primadona Kota Bandung. Kampung Braga ditunjuk sebagai Kampung Wisata Kreatif pada 2019 silam.
Sayangnya, program Kampung Wisata Kreatif tak berjalan. Pengurus RW 08 Kampung Braga tak menampik soal hal tersebut. Salah seorang pengurus RW 08 Kampung Braga Dede Mahyudin menjelaskan tentang kesulitan warga Braga untuk bisa menghidupi kampungnya karena berbagai hal.
Dede menilai warga Braga sejatinya bisa mengambil peran dari perkembangan wisata di Jalan Braga. Sebab, kondisi hari ini warga Braga terpinggirkan. Kini kesenian dianggap bisa menjadi 'jalan ninja' warga Braga untuk ambil peran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya menilai ada peluang dari sisi seni. Warga lokal maupun pendatang bisa berjuang bersama. Harus punya jiwa seni," kata Dede saat berbincang dengan detikJabar di Jalan Braga, Senin (19/12/2022).
Dede menjabat sebagai pengurus RW 08 Kampung Braga Bidang Seni dan Budaya. Ia aktif terlibat berkesenian, salah satunya di komunitas ArtBraga. Selain itu, Dede juga berprofesi sebagai pelukis.
"Saya pribadi ingin mengajak warga berkesenian. ArtBraga itu seperti lahan atau ruang berkesenian, khususnya warga RW 08. Warga bisa mengenal seni, untuk lebih jauh lagi bisa berkarya," kata Dede.
Dede mengatakan seni punya peluang besar bagi warga Kampung Braga. Seni bisa membuka jalan untuk berdaya. Sebab, lanjut dia, kondisi Kampung Braga di tengah gempuran Jalan Braga seakan dituntut agar warga lebih kreatif.
"Berkesenian untuk hidup. Memang di sini mayoritas jualan dan dagang. Maka, kalimat pertama yang keluar adalah kesulitan ekonomi. Pola pikir ini yang ingin kita ubah," ucap Dede.
"Bukan saya menjanjikan di dunia seni itu bisa jadi kaya, tapi dari seni itu kita bisa menuju banyak jalan untuk lebih berdaya. Bisa jualan di emperan, buka galeri untuk karya seni, dan penampilan-penampilan lain yang menarik warga," kata Dede menambahkan.
Dede Mahyudin merupakan salah satu Seniman yang memajang karyanya di pameran seni ArtBraga: Urban Culture yang digelar pada tanggal 10-18 Desember di gedung Gas Negara Braga. Dede melibatkan anak-anak Kampung Braga melalui karyanya yang bernama Kesebelasan.