Namun, keeksotisan Kampung Pelangi 200 kini sudah pudar. Perkampungan yang pernah dipenuhi cat warna-warni dan menjadi daya tarik bagi wisatawan, sekarang sudah kembali lagi menjadi pemukiman penduduk yang padat, lengkap dengan gambaran kumuh saat melihatnya secara sepintas.
Untuk bisa menginjakkan kaki di Kampung Pelangi, hanya tinggal memacu kendaraan ke Jalan Siliwangi, Kota Bandung. Sebelum melintas di traffic light atau lampu merah Ciumbuleuit, tinggal belok kanan menuju Gang Bapak Ehom yang letaknya berada di samping Teras Cikapundung.
Setelah itu, jalan setapak akan menjadi jalur satu-satunya untuk bisa tiba di Kampung Pelangi 200. Sekitar 700 meteran berjalan, kendaraan tinggal turun melewati sebuah jembatan dan perjalanan menuju Kampung Pelangi 200 sudah tiba.
Sebelum mendapat nama Kampung Pelangi 200, pemukiman penduduk ini sempat dijuluki 'kampung 100 anak tangga'. Itu lantaran lokasinya yang berada di perbukitan, ditambah deretan rumah yang berdiri hingga ke atas bukit menambah kesan perkampungan ini seperti di kawasan Favela, Brasil.
Meski kini terkesan kumuh, suasana di Kampung Pelangi 200 masih terasa suasana perkampungannya. Deru dari aliran Sungai Cikapundung menambah kontras suasana Kampung Pelangi dengan pusat perkotaan di Kota Bandung, ditambah aktivitas warga sebagian ada yang masih bisa ditemukan menuju perkebunan yang letaknya berada di ujung Gang Ehom.
Dipisahkan oleh Sungai Cikapundung dan hanya mengandalkan jalan Gang Ehom, Kampung Pelangi 200 secara administrasi masuk ke Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung. Kampung Pelangi berbatasan dengan Kelurahan Ciumbuleuit, Kecamatan Cidadap yang terpisahkan oleh aliran Sungai Cikapundung.
Di jembatan yang menjadi akses masuk menuju Kampung Pelangi 200, detikJabar berbincang sejenak dengan salah satu warga bernama Wasto (66). Ia mengatakan, Kampung Pelangi 200 tadinya kerap dikunjungi wisatawan untuk mengabadikan momen di deretan bangunan yang berwarna-warni itu. Namun sekarang, seiring pudarnya warna cat di kampung tersebut, wisatawan sudah tidak pernah lagi datang ke Kampung Pelangi 200.
"Iyah, dulu rame, pernah diresmiin kan waktu itu sama Pak Ridwan Kamil (saat masih menjabat Wali Kota Bandung). Tapi sekarang udah enggak pernah ada yang datang lagi, ya semenjak cat bangunannya pudar aja udah enggak ada orang yang datang," katanya kepada detikJabar, Minggu (11/12/2022). (ral/mso)