Gua Randa Pangandaran yang Bisa Mengeluarkan Suara Unik

Gua Randa Pangandaran yang Bisa Mengeluarkan Suara Unik

Aldi Nur Fadilah - detikJabar
Selasa, 06 Des 2022 06:30 WIB
Gua Gunung Randa di Pangandaran.
Gua Gunung Randa di Pangandaran. (Foto: Istimewa)
Pangandaran -

Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, menyimpan banyak objek wisata alam yang eksotis. Salah satunya Gua Gunung Randa. Gua Gunung Randa berada di Desa Masawah, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran. Jalannya satu jalur menuju Pantai Madasari.

Untuk bisa ke tempat ini, wisatawan memerlukan waktu satu jam dari Bundaran Marlin Pangandaran atau berjarak sekitar 35 kilometer melalui Jalan Raya Cijulang. Jika telah sampai di kantor Desa Masawah, Anda disarankan menggunakan sepeda motor atau jalan kaki karena kondisi jalan bebatuan.

Gua Randa memiliki keindahan yang eksotis karena di dalamnya terdapat batuan stalaktit dan beberapa batuan berbentuk unik lainnya. Wisatawan perlu bantuan warga lokal jika ingin memasuki Gua Randa. Selain itu, Gua Randa bisa mengeluarkan suara unik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Desa Mawasah Ukan mengatakan Gua Gunung Randa berdekatan dengan gua lainnya yang ada di Masawah. "Lokasinya bersebelahan dengan Gua Cirawun yang menjadi sumber mata air di wilayah tersebut," kata Ukan. Senin (5/12/2022).

Ukan mengatakan di dalam gua terdapat batuan stalaktit yang indah untuk menjadi latar belakang foto. Bagi wisatawan yang senang dengan menjelajah alam goa, bisa mencoba memasuki Gua Randa. "Bagi para pengunjung yang akan memasuki gua bisa membawa ahli seni musik, karena stalaktit yang berada di dalam gua bisa menimbulkan suara nada musik yang indah. Harus dipukul batunya baru bunyi," katanya.

ADVERTISEMENT

Dari catatan sejarah, jika Gua Gunung Randa memiliki kaitan yang erat pada masa sebelum penjajahan Belanda. Secara penampilan Gua Gunung Randa memang sama dengan gua lainnya di Pangandaran. Sejarah yang didapat yaitu pada masa sebelum Belanda datang ke Indonesia ada sekelompok bajak laut Pangandaran membunuh suami biduan cantik. Tujuan dari pembunuhan itu ingin mempersuntingnya karena terhipnotis dengan paras cantik sang biduan. Takut, akhirnya biduan tersebut menyepi ke Gua Gunung Randa.

Sementara Budayawan Pangandaran Erik Krisna Yudha mengatakan saat itu Gua Randa menjadi tempat persembunyian Mayang Sari. "Mayang adalah seorang sinden. Namun karena suaminya dibunuh para bajo. Mayang kabur ke sebuah gua di Masawah," katanya.

"Kemudian masuk ke dalam Goa yang sampai saat ini disebut Goa Randa. Karena penamaan itu dipercaya bahwa di dalamnya pernah tinggal Mayang Sari seorang perempuan yang ditinggal suaminya atau randa," ucapnya.

Menurutnya Mayang Sari tidak meninggal di gua, tetapi sukma dari Mayangsari menurut kepercayaan warga setempat masih tinggal di dalam Gua Randa. "Bahkan dalam gua tersebut terdapat batu alam yang dahulu dipercaya memiliki suara mirip kendang, kenong, dan gong," ucapnya.

(iqk/iqk)


Hide Ads