Kabupaten Jombang dijuluki sebagai Kota Santri. Namun dibalik julukan itu, terdapat sebuah dusun yang memiliki nama yang justru menjurus pada alat kelamin wanita. Dusun tersebut ialah Dusun Memek.
Dilansir dari detikJatim, Dusun Memek berada di Desa Tanjung, Kecamatan Wadung, Kabupaten Jombang. Penamaan Dusun Memek sendiri hingga sekarang belum diketahui asal-usulnya. Warga hanya mendengar cerita turun yang belum bisa dipegang kebenarannya.
Baca juga: Asal-usul Nama Dusun Memek di Jombang |
Nama Dusun Memek terpampang jelas di gapura yang menjadi pintu masuk menuju kampung ini. Dusun Memek juga disematkan dalam kartu identitas warga yang berasal dari sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nama Dusun Memek yang menjurus ke alat kelamin wanita ini ternyata seringkali salah dieja oleh banyak orang. Sejatinya, huruf E pada kata Memek berbunyi sama dengan suku kata me pada kata melayang, se pada kata sekarang, atau re pada kata remuk.
Tetua Dusun Memek, Sarmin (70) mengatakan, kampung seluas 32,9 hektare itu dulunya bernama Dusun Katul. Sarmin menerangkan, dalam bahasa Jawa, katul mempunyai arti dedak dan alat kelamin perempuan.
Cerita tersebut Sarmin dengar dari almarhum orang tuanya, Saleh Sumoastro yang meninggal sekitar tahun 1974.
"Kemudian diubah menjadi Memek karena Katul dinilai tidak pantas. Kira-kira ya diubah mbah-mbah kami dulu, saya tidak tahu kapan itu. Bapak saya tahunya ceritanya seperti itu. Semasa hidup bapak saya namanya sudah Memek," kata Sarmin saat berbincang dengan detikJatim, Jumat (29/7/2022).
Kakek 4 cucu ini memang lahir dan besar di Dusun Memek. Namun ia tidak mengetahui persis bagaimana sejarah berdirinya kampung Dusun Memek. Sarmin menjelaskan, katul yang sempat menjadi nama Dusun Memek pada zaman dulu, terus mengilhami warga setempat.
Salah satunya terkait keberadaan Punden Dok Katul di sawah sebelah utara kampung ini. Menurut Sarmin, dok berasal dari kata ledok yang artinya sawah. Sedangkan katul adalah nama dusun kelahirannya pada zaman dulu.
"Masyarakat sini kalau kenduri di punden selalu memakai jenang katul atau jenang dedak, sampai sekarang setiap akan tanam dan akan panen, sudah menjadi tradisi," terangnya.
Berdasarkan cerita orang tua Sarmin, Memek dipilih menggantikan nama Katul masih terkait dengan alat vital kaum hawa. Menurutnya, Memek berasal dari kata Mek-mek dalam bahasa Jawa yang artinya menyentuh-nyentuh.
"Awalnya kan nama dusun ini Katul. Biasanya kan kaum pria suka mek-mek kelamin perempuan sehingga diberi nama Memek. Nama Dusun Memek dari kata Mek-mek," jelasnya.
Cerita yang hampir sama juga disampaikan Sukardi (53), guru mengaji di Dusun Memek. Ia mengaku mendengar cerita tersebut dari para orang tua dulu. Menurutnya, nama Memek berkaitan dengan Punden Dok Katul.
"Di sawah dusun ini kan ada punden bernama Dok Katul. Katul kan artinya kemaluan perempuan. Tidak tahu kenapa namanya diganti Memek, dari kata mek-mek artinya memegang. Kaum pria kan suka memegang kelamin perempuan," ungkapnya.
Baca juga: 8 Rekomendasi Desa Wisata di Jabar |
Lain halnya dengan Kepala Desa Tanjung Wadung, Supono. Menurutnya, cerita yang disampaikan Sarmin terkait asal-usul nama Dusun Memek sebatas gurauan belaka. Namun, ia mengaku tidak mengetahui asal-usul sekaligus makna nama Dusun Memek.
"Itu hanya candaan. Pemahaman saya, memek bukan arti negatif," singkat Supono.
(bba/iqk)