Umumnya, tugu atau patung kerap dijadikan ikon suatu daerah. Hal ini juga terjadi Kabupaten Pangandaran. Tugu Ikan Marlin jadi ciri khas atau ikonnya.
Masyarakat setempat pada umumnya mengenal ikan marlin dengan nama jangilus. Nelayan Pangandaran percaya ikan Marlin merupakan ikan yang lincah dan aktraktif.
Ikan marlin sering menampakkan dirinya di tengah laut dan melompat ke udara memiliki tubuh yang cantik. Ikan ini dijuluki blue marlin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Ikan Marlin Menjadi Ikon Pangandaran
Ikan marlin dijadikan ikon Pangandaran karena memiliki filosofi mendalam sebagai ciri khas karakter daerah yang luas pantainya mencapai 91 kilometer.
Tokoh Masyarakat Pangandaran sekaligus Sekretaris Badan Pengelola Keuangan Daerah, Sarlan, mengatakan, Tugu Ikan Marlin semula diinisiasi dari buah pikir Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata.
Setelah menjabat sebagai bupati definitif pertama yang memimpin Kabupaten Pangandaran, ia mencari sosok ikon yang bisa menggambarkan Pangandaran terdiri dari laut, objek wisata alam yang indah, dan hasil alam melimpah.
Dari hasil rembukan dan komunikasi antara tokoh di Pangandaran, Sosok ikon yang cocok menjadi ciri khas Pangandaran adalah ikan marlin. Menurut Sarlan, ikan marlin memiliki sosok yang mirip dengan daerah otonomi baru seperti Pangandaran. Ikon ini mulai dipakai pada 2016.
Ikan marlin sendiri memiliki filosofi logo sebagai semangat dan spirit Pangandaran Juara. Ikan ini berkarakter aktraktif, lincah dan kuat. Ikan marlin juga bergaya lompat ke atas digambarkan sebagai simbol meraih kejayaan.
"Bentuknya cantik ibarat keindahan alam Pangandaran, karakter ikannya lincah dan bisa terbang, menjadi ciri meskipun daerah baru tapi bisa bersaing dengan kabupaten/kota lainnya di Indonesia, khususnya Jawa Barat," kata Sarlan kepada detikJabar.
Ikan Marlin juga sering didapatkan nelayan dan dijual menjadi hasil tangkapan ikan yang menghasilkan rupiah. Meskipun jarang didapatkan nelayan, ikan marlin sudah pasti berukuran jumbo.
Pangandaran sendiri sebelumnya memiliki tugu berupa di bunderan depan Masjid Agung. Bentuknya berupa tiga patung ikan hiu yang dibuat perupa Nyoman Nuarta.
Singkat cerita, pada 2017 Pemerintah Kabupaten Pangandaran membongkar tiga patung hiu karya seniman terkenal Indonesia itu. Lalu dibangunlah tugu baru berupa ikan marlin yang terbuat dari fiber.
Namun tugu tiga ikan marlin tersebut dipindahkan ke bunderan di Kecamatan Cijulang. Untuk di Bunderan Pangandaran dibangun satu tugu Ikan marlin besar atau Blue Marlin yang saat ini menjadi ikon Pangandaran.
![]() |
Karakter Daerah
Ikon Ikan Marlin Pangandaran selama rentang 2017-2020 masih sebatas ikon. Pada masa itu belum ada penetapan surat keputusan resmi menjadi ikon khas Pangandaran.
Sekretaris Daerah Kabupaten Pangandaran Kusdiana menyampaikan, SK penetapan ikon marlin dan tagline baru ditetapkan pada tahun 2022.
"Tepat pada 12 Mei 2022 terbit Keputusan Bupati Pangandaran Nomor : 130/Kpts.152-Huk/2020 tentang Penetapan Ikon dan Tagline Kabupaten Pangandaran," kata Kusdiana.
Dalama SK tersebut secara rinci dijabarkan filosofi ikon Ikan marlin dari mulai tageline, desain hingga contoh penetapan pada banner dan ragam desain sebagai ciri daerah.
"Jika Singapura identik dengan tugu Singa yang berdiri tegak, maka Pangandaran mempunyai ikan marlin yang terlihat gagah dan indah," ucapnya.
Ikon dan tagline marlin Pangandaran sebagai identitas dan motivasi Kabupaten Pangandaran sebagai daerah baru.
Menurut Kusdiana, "Branding Jangilus Pangandaran" harus menjadi pusaka peradaban mulai hari ini dan akan menjadi pedoman pencitraan identitas khas Kabupaten Pangandaran dalam meraih World Class Destination.
Pemerintah Kabupaten Pangandaran sendiri segera membentuk semacam "Dewan City Branding" yang mengawal implementasi branding Jangilus yang menjadi ikon baru Pangandaran agar rumusan ini tidak keliru penggunaannya dan terbengkalai.
Dewan City Branding seperti di kota-kota lain seperti Jakarta, Bandung, Jogja berisi warga sipil non-birokrat yang independen mewakili ragam elemen masyarakat agar ruang diskusi dan partisipasi publik selalu terbuka.
"Karakter Pangandaran dalam perwujudan ikan marlin sangat tergambar dan terlihat, diharapkan bisa melampaui kabupaten/kota lain di Indonesia," katanya.