Diterjang Banjir Bandang, Kampung Naga Tutup Sementara bagi Wisatawan

Kabupaten Tasikmalaya

Diterjang Banjir Bandang, Kampung Naga Tutup Sementara bagi Wisatawan

Deden Rahadian - detikJabar
Senin, 18 Jul 2022 18:30 WIB
Dampak banjir bandang yang menerjang Kampung Naga
Dampak banjir bandang yang menerjang Kampung Naga (Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar)
Tasikmalaya -

Kampung Naga yang terletak di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya ditutup sementara untuk aktivitas wisata. Penutupan ini karena proses pemulihan pascabanjir bandang yang terjadi pada akhir pekan lalu.

"Jadi Kampung Naga sementara waktu ditutup dulu buat kunjungan wisata yang banyak banyak mah. Ini kan masih harus diperbaiki kerusakan di dalamnya," Kades Neglasari Sobirin saat dihubungi detikJabar, Senin (18/7/2022) siang.

Banjir bandang yang terjadi tak hanya merusak sejumlah fasilitas seperti kolam ikan, lahan pertanian dan fasilitas lainnya di Kampung Naga. Tapi juga tiga jembatan rusak akibat luapan air dari tanggul yang jebol, yakni jembatan Kaso, Leuwi Munding dan jembatan Bantarsari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami masih fokus perbaikan termasuk jembatan. Masa ada wisatawan kondisi Kampung Naga masih belum rapi di bawahnya. Walau bukan di kampungnya yah," ucap Sobirin.

Rugi Miliaran Rupiah

Sobirin mengatakan, kerugian total akibat banjir bandang di Kampung Naga ditaksir mencapai Rp 3 miliar.

ADVERTISEMENT

"Kalau kerugian total masih dihitung pak. Kan itu ada jembatan juga tiga pak yang putus. Miliaran perkiraan, yah di atas Rp 3 miliar mungkin," ucap Sobirin

Kerusakan lainnya, area persawahan sekitar 2 Hektare lahan milik 50 warga rusak akibat tergenang air banjir. Selain itu, 30 kolam ikan juga ikut terendam. 2 bangunan berupa saung lesung hanyut terbawa banjir dan 8 lesung hilang terbawa arus.

Pihak Desa bersama masyarakat kampung Naga akan mulai membenahi fasilitas terutama jembatan. Mereka juga berharap agar Kampung Naga mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah daerah dan pusat.

"Ini kan Kampung Naga cagar budaya harusnya pemerintah pusat juga turun tangan. Bantulah proses percepatan normalisasi keruksakanya. Ini kan aset nasional malahan internasional," ujar Sobirin.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads