Wajib Vaksin Booster Bikin Khawatir Manajemen Bandung Zoo

Kota Bandung

Wajib Vaksin Booster Bikin Khawatir Manajemen Bandung Zoo

Bima Bagaskara - detikJabar
Minggu, 17 Jul 2022 05:00 WIB
Kebun Binatang Bandung
Kebun Binatang Bandung (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar)
Bandung -

Pemerintah akan memberlakukan vaksinasi booster sebagai syarat wajib untuk beraktivitas di ruang publik, seperti masuk ke kebun binatang mulai tanggal 17 Juli 2022. Namun aturan ini dirasa memberatkan dan dapat mengurangi jumlah kunjungan wisatawan.

Pengelola Bandung Zoo atau kebun binatang Bandung mengaku keberatan dengan aturan yang mewajibkan pengunjung harus sudah melakukan vaksinasi booster.

Marcomm Bandung Zoo Sulhan Syafii mengatakan dengan adanya aturan wajib booster tersebut pihaknya meminta toleransi kepada pemerintah. Ia yakin masih banyak masyarakat yang belum disuntik vaksin booster.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita berharap sih ada toleransi dari pelaksana di daerah misal Pemkot (Bandung) atau Satpol-PP karena bagaimanapun ketika wajib vaksin pengunjung kita dipastikan anjlok karena orang yang divaksinasi booster masih jarang ya," kata Sulhan, Sabtu (16/7/2022).

Sulhan mengungkapkan saat ini kunjungan di Bandung Zoo dalam sehari bisa mencapai 700 orang di hari biasa dan 2.000 orang di akhir pekan. Namun dengan kebijakan wajib booster, ia memprediksi tingkat kunjungan akan merosot hingga ke angka 200 orang.

ADVERTISEMENT

Selain itu, masih kata Sulhan, menurunnya pengunjung akan berdampak pada biaya operasional Bandung Zoo. Ia merinci dalam sebulan, Bandung Zoo memerlukan biaya Rp 350 juta untuk pakan satwa. Belum lagi Bandung Zoo harus membayar gaji 100 karyawannya.

"Tempat kita itu makan satwanya aja sebulan sekitar Rp 350 juta, belum karyawan belum pajak dan lainnya. Jadi kita itu baru mulai bangkit sekarang sudah diwajibkan ini kebayang gimana untuk survive," jelasnya.

Oleh sebab itu, Sulhan mengaku keberatan atas aturan dari pemerintah itu. Manajemen sendiri mengatakan belum akan menerapkan wajib booster bagi pengunjung per tanggal 17 Juli besok.

"Sangat keberatan dengan kebijakan ini. Kami tidak bersedia dalam waktu dekat bukan menolak ya. Bagaimanapun kebijakan pemerintah kita dukung tapi kalau wajib kita ya dialog dulu gimana caranya objek wisata tetap hidup," ujarnya.

"Untuk besok seperti belum menerapkan, kita tunggu nanti gimana hasil evaluasinya," tutup dia.

(bba/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads