Pasir Datar, Spot Asyik di Lembah Gunung Galunggung Tasikmalaya

Pasir Datar, Spot Asyik di Lembah Gunung Galunggung Tasikmalaya

Faizal Amiruddin - detikJabar
Sabtu, 04 Jun 2022 09:18 WIB
Pasir Datar di Tasikmalaya.
Pasir Datar di Tasikmalaya. (Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar)
Tasikmalaya -

Objek wisata Gunung Galunggung di Kabupaten Tasikmalaya memiliki spot wisata baru bernama Pasir Datar Galunggung. Spot wisata luar ruangan ini terletak di lembah sebelah timur Gunung Galunggung.

Kawasan wisata ini mengakomodir beragam kegiatan luar ruangan. Di antaranya lokasi kemping atau camping ground, arena sepeda motor trail adventure, mobil offroad ,dan sepeda gunung.

Pengelola menyediakan tiga jenis arena offroad secara terpisah. Sepeda motor trail memiliki jalur sendiri, begitu pula sepeda gunung dan mobil offroad.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sesuai namanya, Pasir Datar merupakan puncak bukit yang datar dan lapang. Luasnya sekitar 2 hektare berupa hamparan pasir. Posisinya berada di lembah Galunggung, dua arah mata angin yakni barat dan utara adalah gunung Galunggung yang berdiri kokoh dengan vegetasi cukup rimbun.

Kondisi ini membuat Pasir Datar kerap kali tertutup kabut tebal, suasana khas di pegunungan. Sebagian wisatawan bahkan menyebut kawasan Pasir Datar ini sebagai Bromo-nya Jawa Barat.

ADVERTISEMENT
Pasir Datar di Tasikmalaya.Pasir Datar di Tasikmalaya. Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar

Untuk menuju Pasir Datar Galunggung, wisatawan bisa mengakses jalan Desa Sinagar Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya. Dari jalan lingkar Ciawi-Singaparna (Cisinga) masuk menuju jalan Sinagar-Linggarjati. Jalan akses ini merupakan belokan kedua setelah jalan akses menuju Cipanas Galunggung. Jadi jalan menuju Pasir Datar berbeda dengan jalan menuju Cipanas Galunggung.

Dari jalan Desa Sinagar itu kita akan melintasi lokasi penambangan pasir, kemudian belok kanan melintasi sungai tanpa jembatan. Namun jangan khawatir, debit air sungai tersebut relatif kecil sehingga bisa dilalui kendaraan.

Dari sini kontur jalan mulai menantang, banyak tanjakan. Namun pihak pengelola berusaha mempermudah laju kendaraan dengan melapisi tanjakan menggunakan beton. Sehingga wisatawan yang tidak menggunakan kendaraan offroad pun bisa melintasi dengan aman.

"Motor matic juga banyak yang masuk ke sini. Kalau mobil, minibus juga bisa tidak harus Jeep, nah kalau sedan memang saya belum melihat ada yang mencoba masuk sini," kata Ajang (30) warga sekitar.

Sebelum masuk, ada portal pengelola yang meminta semacam tiket masuk atau peron. Satu mobil diminta Rp 10 ribu dan Rp 5 ribu untuk sepeda motor. Sementara fasilitas yang didapat wisatawan adalah toilet, musala, dan sumber air bersih di lokasi Pasir Datar.

"Tempatnya nyaman untuk kemping bersama keluarga. Tak harus mendaki atau hiking, turun dari kendaraan langsung bisa menikmati suasana alam pegunungan," kata Lusi Nurasiah, salah seorang wisatawan.

Pasir Datar di Tasikmalaya.Pasir Datar di Tasikmalaya. Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar

Dia mengatakan kemping di Pasir Datar relatif aman dan mudah dijangkau. Namun suasana pegunungan yang alami dan tenang bisa didapatkan.

"Tak sedikit kan lokasi kemping yang malah seperti pasar malam, kalau di Pasir Datar sepi dan tenang. Jadi berasa di gunung banget," kata Lusi.

Dia menambahkan fasilitas sumber air bersih juga mudah didapat sehingga lebih nyaman. "Menurut warga, kawasan ini juga bukan jalur lintasan satwa liar seperti babi hutan atau monyet, sehingga aman," ucapnya.

Yedi Candra, salah seorang pengendara sepeda motor trail menambahkan, jalur Pasir Datar sangat menantang untuk dijajal. Sebab, banyak lintasan berpasir.

"Lumayan menantang, jalannya mayoritas berpasir. Harus pintar-pintar memilih lintasan, jangan sampai terjebak di pasir. Tapi sudah banyak lintasan yang mengeras, jadi ban tidak nyungsep di pasir," kata Yedi.

Pasir Datar di Tasikmalaya.Pasir Datar di Tasikmalaya. Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar

Ai, salah seorang pedagang mengatakan di akhir pekan Pasir Datar biasanya ramai wisatawan. Sehingga, jika detikers butuh suasana lebih tenang, datang di hari biasa lebih disarankan.

"Kalau sabtu dan minggu ramai, malamnya banyak yang kemping. Siangnya banyak motor trail, mobil jip dan sepeda. Tapi kalau senang suasana yang sepi, datangnya di hari biasa, jangan hari libur," tutur Ai.

Dia juga mengaku hanya berjualan di akhir pekan saja. Sebab, di akhir pekan pengunjung ramai yang turut membuat dagangannya juga laris. "Kami juga bisa menyediakan nasi liwet, jadi pengunjung tak perlu repot-repot ngaliwet, tinggal makan saja," kata Ai.




(ors/ors)


Hide Ads