Riuh angin dan kicauan burung di Gunung Karang, seakan menemani iringan langkah kaki menuju puncak objek wisata yang berada di Pancureundang Tonggoh, Babakan Jawa, Kabupaten Majalengka.
Batu-batu terjal yang harus ditapaki menuju puncak, menjadi tantangan tersendiri bagi pengunjung. Memang cukup melelahkan, namun setelah melihat rindangnya pepohonan dan bebatuan saat menginjakkan kaki di atas puncak Gunung Karang, rasa lelah pun lantas hanyut.
Di objek wisata ini juga sangat cocok untuk dijadikan spot melihat matahari terbit dan terbenam. Suasana yang sepi, dan jarang dikunjungi oleh wisatawan seakan cocok bagi pengunjung yang ingin menjauh dari hiruk-pikuk serta bisingnya perkotaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika waktu menunjukkan sore hari, matahari mulai turun sedikit demi sedikit. Nampak, sejumlah pengunjung seperti tidak ingin melepas momen terbenamnya matahari tersebut.
"Iya kalau main ke sini enaknya sore-sore gini, bisa melihat matahari terbenam," kata salah satu pengunjung, Agus Awaludin (26), Minggu (29/5/2022).
Meski hanya menyuguhkan suasana alam saja, pengunjung nampak menikmati dan menghayati waktu berlibur di objek wisata tersebut.
"Enggak tahu, kalau saya seneng aja di tempat yang sepi. Sarannya sih di tata lagi biar lebih menarik lokasinya," ujar Agus.
Apabila ingin bisa menapakkan kaki di atas puncak Gunung Karang ini, pengunjung hanya memakan waktu sekitar 10 menit dari pusat kota. Area parkir dan ruas jalan di objek wisata ini lumayan luas.
"Tiket masuk Rp 10 ribu per orang. Anak kecil 10 tahun ke bawah enggak di tiket alias gratis. Parkir motor Rp 3 ribu, mobil Rp 10 ribu," kata salah satu pengurus objek wisata Gunung Karang, Yaya.
Disampaikan Yaya, dibuka dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Tapi tenang, pengunjung juga bisa menikmati sensasi camping di objek wisata ini.
"Tapi yang udah di atas pengen lihat matahari tenggelam mah silahkan aja, asalkan jangan sampai kemalaman. Tapi kalau semisal mau bermalam bisa juga camping di sini, biayanya Rp 25 per orang," jelas dia.
(mso/mso)