Jalan Ibrahim Ajie, di Kecamatan Tarogong Kaler diusulkan jadi jalan khusus wisata. Pasalnya, jalan tersebut memiliki pemandangan deretan gunung Guntur, Papandayan dan Cikuray yang memukau.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Deden Rochim mengatakan, sebelum pembangunan jalan yang dilakukan Pemda, ia optimistis jalur tersebut bisa menjadi magnet wisatawa.
"Ya sebelum jalan ini jadi jalan, saya dulu sudah optimis ibu bisa jadi jalan wisata," kata Deden kepada wartawan, Rabu (18/5/2022).
Jalan Ibrahim Ajie berada di antara kawasan Gobing hingga ke kawasan Jalan Raya Samarang, Tarogong Kaler. Jalanan ini baru saja dibuka dan dicoba operasinya pada awal tahun 2022 ini.
Setelah dibuka untuk umum, jalan ini ternyata malah jadi primadona karena dianggap ciamik. Jalanan ini memiliki pemandangan yang sangat indah. Panorama gunung-gunung macam Guntur, Papandayan dan Cikuray terlihat jelas di kawasan ini. Maka tak heran banyak masyarakat yang berpose di sana.
![]() |
Udara sejuk, karena jalanan itu dikelilingi kebun dan persawahan warga menjadi daya tarik tersendiri bagi jalanan ini.
"Ke tempat wisata, Cipanas misalnya, hanya hitungan menit. Kemudian ini pemandangannya juga bagus sekali," katanya.
Deden mengatakan, PHRI siap mendukung jika jalan tersebut dijadikan jalan khusus wisata oleh Pemda. Dia menyarankan beberapa hal agar keindahannya tetap terjaga.
"Salah satunya tata letak pembangunan dan aturan mengenai tinggi bangunan agar tidak menghalangi pemandangan," ucap Deden.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Garut Rudy Gunawan mengaku sepakat dan siap mendukung. Rudy mengatakan kawasan tersebut adalah salah satu kawasan premium pariwisata di Garut.
"Bisa, saya sepakat. Itu bagian dari kawasan premium dan eklusif di Garut," ucap Rudy.
Kendati demikian, untuk menjadikan jalan tersebut jadi tempat wisata unggulan, segudang PR menanti Pemda. Salah satunya menyempurnakan fasilitas penunjang di sana.
Jalanan belum dilengkapi marka dan penerangan yang memadai. Tak heran, jalan itu rawan dilalui khususnya saat malam hari karena gelap gulita. Selain itu, ada beberapa ruas jalan yang belum tersambung.
Pemda Garut juga harus berkolaborasi untuk melakukan penyadaran wisata kepada masyarakat sekitar. Sebab, saat ini, jalanan itu kerap dipenuhi pedagang kaki lima, khususnya di pagi hari saat hari libur.
Para pedagang mulai berjualan di sana dan tumpah ruah ke jalanan sehingga menyebabkan arus lalu lintas tersendat serta pemandangan menjadi semrawut. Dibutuhkan langkah cepat terkait penataan dari pemerintah agar suasana semacam tersebut tak terlalu lama terlihat.