Akhir Libur Lebaran, Penyu Ciletuh 'Rebahan'-Tumpukan Sampah

Akhir Libur Lebaran, Penyu Ciletuh 'Rebahan'-Tumpukan Sampah

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Sabtu, 07 Mei 2022 07:00 WIB
Sisa libur Lebaran di Sukabumi.
Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar
Sukabumi -

Keramaian kunjungan wisatawan sejak H+2 lebaran menyisakan berbagai pemandangan kurang menarik, mulai dari salah satu icon patung penyu yang 'pindah' dari tempatnya di Gerbang Selamat Datang di Geopark Ciletuh Palabuhanratu Sukabumi hingga tumpukan sampah di sepanjang jalur wisata.

Soal penyu yang bergeser tidak jauh dari pilar beton ramai diperbincangkan warga yang melintas di sekitar Gerbang Geopark Ciletuh. Posisi penyu yang copot dibiarkan tergeletak di dekat pilar beton. Posisinya yang terlentang disebut mirip dengan posisi rebahan.

"Sudah sejak kemarin dibiarkan begitu saja, padahal posisinya masih baru, bahkan kalau tidak salah belum diresmikan. Posisi penyu itu seperti sedang rebahan, mungkin kelelahan karena menghadapi ribuan wisatawan yang kemarin melintasi gerbang ini," kelakar Dedi Heryadi, warga Palabuhanratu kepada detikJabar, Sabtu (7/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi Pemkab Sukabumi, penyu memiliki makna tersendiri dalam lambang daerah. Gambar punggung penyu yang bersanding dengan sayap walet mengartikan potensi sumber daya alam yang sangat potensial di Kabupaten Sukabumi.

Di gerbang Geopark Ciletuh Palabuhanratu lambang penyu ditempatkan untuk "menyambut" pengendara yang melewati gerbang. Tepat di seberangnya terdapat juga patung ikan jangilus atau ikan marlin.

ADVERTISEMENT

"Posisi patung penyu ini tadinya di atas, dekat pilar beton yang ada helm merahnya itu. Kalau copotnya kenapa kurang tahu juga karena setahu saya hari Kamis (5/5/2022) kemarin masih ada di tempatnya. Entah karena tidak sengaja atau memang ada yang sengaja membongkar patung penyu itu dari tempatnya," ujar Dedi.

Sisa libur Lebaran di Sukabumi.Sisa libur Lebaran di Sukabumi. Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar

Ironisnya, kondisi patung penyu itu juga dalam keadaan rusak. Kaki kanan penyu bagian depan hancur dan menyisakan kawat-kawat besi yang mencuat keluar. Kondisi di sekitar gerbang juga tidak lebih baik, besi mencuat yang menjadi pembatas dalam kondisi tidak beraturan.

Kondisi tidak kalah miris juga terlihat di RTH Citepus. Sampah setinggi tembok menuju area wisata dekat Balai Desa Citepus itu menggunung. Menurut penuturan Nanang, salah seorang pengunjung, sampah itu sudah beberapa hari ini terlihat dibiarkan menumpuk.

"Sampah itu sudah lama menggunung padahal banyak wisatawan yang datang sejak H+3 lebaran namun baru hari tadi dibersihkan saya lihat ada petugas datang bawa truk," ungkap Nanang. Nanang sendiri mengaku sudah dua kali mengunjungi RTH Citepus. Ia mendatangi lokasi itu sejak Rabu (4/5/2022) lalu.

"Pagi tadi masih numpuk, pemandangannya kurang sedap. Tapi kemudian datang mungkin dari Dinas Kebersihan langsung mengangkut sampah di lokasi itu. Kalau harapan saya sebagai pengunjung, kalau bisa tumpukan sampah jangan dibiarkan terlalu lama karena selain bau juga kurang enak dipandang," pungkasnya.




(sya/ors)


Hide Ads