H+4 Lebaran sejumlah pemudik sudah mulai kembali melintas Simpang Susun Cileunyi, Kabupaten Bandung. Bahkan tidak jarang para pemudik beristirahat di dekat Pos Terpadu Cileunyi.
Pantauan detikJabar, terlihat para pengendara motor istirahat sambil menyantap makanan di warung bakso. Beberapa kendaraan terlihat menepi sambil mengistirahatkan badannya yang telah letih menjajal perjalanan mudik.
Pemudik asal Bojongsoang, Dedi (33) mengatakan sengaja beristirahat di salah satu warung makanan. Selain itu, ia bisa mengisi energi untuk melanjutkan perjalanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya ini saya lagi istirahat di warung bakso ini. Kebetulan capek, terus saya lihat ada warung bakso, langsung mampir. Lumayan mengisi perut saat lapar kan," ujar Dedi kepada detikJabar, Jumat (6/5/2022).
Dedi menjelaskan, dirinya telah melakukan mudik dari kampung halamannya di Cikajang, Garut. Menurutnya, pada perjalanannya kali ini belum mengalami kemacetan yang berarti.
"Dari Cikajang jam 10-an sekarang di Cileunyi istirahat dulu. Alhamdulillah 3 jam perjalanan. Tadi ke sini lewat jalur biasa, lancar-lancar aja. Cuma ada kemacetan di Nagreg sedikit, terus di Rancaekek," katanya.
Dedi mengatakan, saat pergi menuju Cikajang, ia menggunakan jalur alternatif Kamojang Ibun, Kabupaten Bandung. Itu menjadi pilihan jika mengalami kemacetan di Jalur Nagreg.
"Kalau perginya itu pas H-2 lebaran. Kebetulan tahu di Nagreg ke Kadungoranya macet, saya memilih lewat ke Kamojang Ibun. Memang sih jadi 5 jam perjalanan. Tapi kalau memaksa lewat Nagreg, pasti lebih dari segitu," jelasnya.
![]() |
Dedi mengungkapkan, yang paling diingat saat Lebaran kali ini adalah ketika berlibur bersama keluarganya ke Pantai Sayang Heulang di Garut. Kata dia, menuju lokasi tersebut bisa menghabiskan waktu 24 jam.
"Yang parah itu kemarin, pas saya mau ke Pantai Sayang Heulang sama keluarga dari Cikajang. Pergi ke sana jam 9-an pagi, bisa-bisa masuk ke Sayang Heulang jam 9-an pagi lagi. Memang kita ke sananya pakai mobil," katanya.
Dia menambahkan, padatnya animo pemudik membuat pengelola memberlakukan buka tutup bagi yang ingin masuk ke lokasi tersebut. "Memang pas di sana diberlakukan buka tutup. Jadi ada mobil yang ke luar satu, baru bisa masuk mobil satu," kata Dedi.
Pihaknya berharap dengan adanya kerinduan masyarakat terhadap kampung halamannya tidak membuat angka COVID-19 semakin naik kembali. Apalagi, kata dia, saat ini sudah diberlakukan beberapa kelonggaran.
"Ya semoga antusias masyarakat yang mudik saat ini enggak membuat COVID-19 kasusnya naik lagi. Pengennya mah benar-benar hilang lah si Covid itu," pungkasnya.
(ors/ors)