Berwisata ke Pantai Pangandaran, menjadi salah satu tujuan favorit warga Bandung untuk mengisi libur lebaran tahun ini. Seperti yang dilakukan oleh Septi Sonia Dewi (30) bersama keluarganya.
Perjalanan Bandung-Pangandaran di momen libur lebaran ini, dikatakan Septi sangat melelahkan, pasalnya mobil yang dikendarainya banyak bertemu dengan kemacetan.
Biasanya, dalam waktu 6-7 jam perjalanan dengan istirahat dua kali per 30 menit, sampai ke Pantai Pangandaran, kali ini ia dan keluarganya harus menempuh 13 jam perjalanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bayangkan saja, ia berangkat Pukul 20.00 WIB dari Majalaya, Kabupaten Bandung dan baru tiba pada Pukul 09.00 WIB ke hotel tempat mereka menginap di Pangandaran.
"Jam 8 malam dari Majalaya. Nagreg enggak macet, Limbangan ramai lancar. Malangbong macet sekitar 2 jam," kata Septi kepada detikJabar via sambungan telepon, Kamis (5/5/2022).
Septi menyebut, setelah melintasi Malangbong arus lalu lintas lancar, namun meriah karena banyak kendaraan yang mengarah ke Pangandaran.
"Dari Malangbong ke Pangandaran lancar," ujarnya.
Karena lalu lintas ramai, sehingga banyak menemukan pelambatan lalu lintas, Septi beristirahat dua kali.
"Pertama di SR Ciawi Tasikmalaya jam 2 pagi, lanjut jam 3. Terus di Banjar salat Subuh jam 5 durasi setengah jam," ujarnya.
Selepas melintasi Kalipucang dan masuk ke Pangandaran, sebelum gerbang masuk Septi kembali menemukan kemacetan lagi. Tak tanggung-tanggung, ia harus mengantre dan sampai ke hotel selama dua jam lamanya.
"Macet lagi di gerbang Pangandaran, akses masuk tadinya ke pantai barat diputar ke pantai timur. Bayar karcis jam 7, sampai di hotel jam 9, dua jam," ujar Septi.
Selain membludaknya pengunjung, Septi juga menyebut jika banyak parkir liar yang menghambat lalu lintas di kawasan Pangandaran. Pihaknya mminta kepada Pemkab Pangandaran agar menertibkan parkiran liar yang menghambat arus lalu lintas.
'Parkir liar, memakan badan jalan, tadinya harus dua lajur jadi satu lajur, tolong tertibkan," pungkasnya.
(wip/yum)