Kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) jadi salah satu daerah tujuan favorit bagi wisatawan untuk menghabiskan masa liburan di akhir pekan.
Banyak rute yang bisa dipilih untuk menuju Lembang demi menghindari macet di jalur arteri. Kendati demikian beberapa rute alternatif menuju Lembang itu cukup berbahaya karena jalannya sempit dan berkelok belum lagi rawan longsor.
Berdasarkan pemetaan dari jajaran Satlantas Polres Cimahi dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat, setidaknya ada empat rute alternatif menuju Lembang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Jalan Kolonel Masturi (Alam Sejuk)
Jalan Kolonel Masturi arah Lembang menjadi salah satu jalur alternatif yang paling banyak dipilih wisatawan jika ada penumpukan kendaraan di ruas jalur arteri Jalan Setiabudi hingga Jalan Raya Lembang.
Namun rute itu juga rawan longsor. Hal itu lantaran di sepanjang jalan tersebut terdapat tebing tinggi dengan kemiringan hingga 70 derajat. Belum lagi di sisi berseberangan berbatasan dengan jurang yang cukup dalam dan rawan longsor.
Beberapa bulan lalu sempat terjadi longsor dari tebing di ruas jalan tersebut. Alhasil jalur alternatif menuju Lembang sempat terputus. Kendaraan yang hendak menuju ke arah Lembang dari arah Parongpong dan Cimahi maupun sebaliknya dialihkan sementara menuju Jalan Manoko-Jalan Mandarin.
Saat ini hanya kendaraan kecil saja yang boleh melintasi jalur tersebut. Sementara bus dan truk berukuran besar dilarang melintas, jika memaksakan maka akan ditilang oleh pihak kepolisian.
2. Jalan Ciumbuleuit
Jika saat libur akhir pekan jalur arteri menuju kawasan wisata Lembang dipadati kendaraan, wisatawan bisa memilih jalur alternatif dari Jalan Ciumbuleuit menuju arah Punclut. Nantinya kendaraan akan keluar di Jalan Pagerwangi, Lembang.
Meskipun diperbolehkan namun hanya boleh dilintasi kendaraan roda empat ukuran kecil dan roda dua. Sementara kendaraan besar seperti bus dan truk tidak boleh melintasi jalur tersebut.
Jalur Punclut rawan dilintasi karena jalannya yang sempit dan menanjak. Hal tersebut bakal menyulitkan pengendara terutama yang belum memahami medan.
"Kami tidak menyarankan wisatawan yang mau ke Lembang lewat jalur Punclut apalagi yang pakai bus. Karena aksesnya sempit dan jalurnya berkelok serta menanjak. Apalagi ada tanjakan naga, yang sering terjadi kecelakaan," kata KBO Satlantas Polres Cimahi Iptu Erin Herinduansyah.
3. Jalan Cisarua Dekat Curug Pelangi
Jalan Cisarua merupakan salah satu rute alternatif menuju kawasan wisata Lembang dari arah Padalarang maupun Cimahi. Namun rute itu juga menyimpan bahaya lantaran rawan terjadi longsor.
Di dekat Curug Pelangi bahkan sudah terjadi longsor yang mengikis bahu jalan tersebut. Longsor tersebut terjadi pada Sabtu (26/12/2020) lalu akibat diguyur hujan deras selama berjam-jam. Longsor tersebut mengancam jalur alternatif menuju kawasan wisata Lembang.
Selain itu, posisinya tepat di atas objek wisata Curug Cimahi dengan lebar longsor mencapai 15 meter dan kedalaman jurang 50 meter. Namun hampir setahun longsor yang terjadi di Jalan Cisarua itu belum juga diperbaiki.
Kendaraan yang melintas masih bergiliran lantaran hanya satu lajur saja yang bisa dilintasi kendaraan. Itupun hanya boleh untuk kendaraan kecil, sementara kendaraan besar seperti bus dan truk dilarang melintas lantaran berpotensi terjadi longsor susulan.
"Kita sudah ajukan ke provinsi dan Bina Marga KBB untuk diperbaiki, tapi perbaikannya belum terealisasi. Jadi kita pasang rambu-rambu untuk berhati-hati dan tidak digunakan dua ruas jalan," kata Kepala Pelaksana BPBD KBB, Duddy Prabowo.
Baca juga: Menakar Manuver Sahrul Gunawan Gabung Golkar |
4. Jalan Cihanjuang Rahayu
Rute alternatif lain menuju kawasan wisata Lembang yakni Jalan Cihanjuang. Jalan tersebut menghubungkan wilayah Cimahi menuju Parongpong lalu Lembang maupun sebaliknya.
Namun di satu titik di Jalan Cihanjuang itu terdapat longsor yang mengancam badan jalan. Di tepiannya berbatasan dengan jurang sedalam 15-20 meter.
Kepala Pelaksana BPBD Bandung Barat Duddy Prabowo meminta wisatawan yang hendak menuju Lembang diimbau berhati-hati saat melintasi jalur tersebut. Lantaran jalurnya sempit dan hanya bisa dilintasi kendaraan kecil.
"Untuk Jalan Cihanjuang juga berbahaya karena ada longsor yang belum diperbaiki. Jalannya hanya muat untuk satu kendaraan, jadi harus bergiliran lewatnya. Itu juga cuma bisa untuk kendaraan kecil, kalau bus dan truk dilarang lewat situ," tutur Duddy.
(mso/bbn)