Kisah Situ Cisamping di Pangandaran yang Airnya Tak Pernah Kering

Kisah Situ Cisamping di Pangandaran yang Airnya Tak Pernah Kering

Aldi Nur Fadillah - detikJabar
Selasa, 08 Feb 2022 17:30 WIB
Situ Cisamping Pangandaran
Foto: Aldi Nur Fadillah
Pangandaran -

Pangandaran memiliki Situ Cisamping yang airnya tak pernah surut. Kini Situ Cisamping menjadi alternatif wisata bagi pelancong yang berkunjung ke Pantai Batukaras.

Lokasi Situ Cisamping terletak di Dusun Mandala, Desa Batukaras, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran tau sekiar 26 kilometer dari Bunderan Marlin Pangandaran, dengan jarak tempuh 44 menitan dengan kendaraan.

Wisatawan yang hendak menelusuri pantai Batukras bisa sejenak menikmati sejuknya suasana Situ Cisamping. Luas kawasan tersebut ditaksir sekitar 30 hektar yang dimiliki oleh aset Desa Batukaras dan dirawat oleh kelompok pengelola Situ Cisamping yang terdiri dari warga lokal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut warga sekitar, Situ Cisamping dipercaya selama masyarakat Dusun Mandala hidup di sana, airnya belum pernah sekalipun surut apalagi kering.

Andre Ruskandar warga lokal mengatakan, Situ Cisamping memang tak pernah surut karena sumber airnya berasal dari serapan pohon besar yang akarnya sampai area perhutanan di Desa Masawah, Kecamatan Cimerak.

ADVERTISEMENT

"Airnya dari resapan Ciraun, kuncinya jangan pernah tumbangkan pepohonan besar di area Cisamping, agar kondisi resapan air terawat," ujarnya.

Ia mengatakan awalnya sebelum menjadi situ, kawasan itu merupakan rawa. Karena genangan air resapannya melebar, akhirnya bendungan rawa-rawa tersebut menjadi situ. "Untuk penamaan Cisamping sendiri ada kaitannya dengan kisah Sembah Agung," kata Andre.

Menurut kisah turun temurun yang didengarnya, kalasan Cisamping ini bekas perjalanan Dalem Sembah Agung yang dalam pencarian Putranya Rangga Carita yang lebih dikenal dengan Sulton Muradi.

Pada zaman itu diceritakan bahwa Dalem Sembah Agung menemukan kain samping yang dipakai untuk anaknya yang hilang dalam ayunan saat berada di wilayah Sandaan, Rangga waktu itu masih bayi dan pernah dinyatakan hilang saat dalam ayunan samping.

Maka saat Sembah Agung menemukan samping anaknya yang hilang di situ tersebut, penamaan bendungan itu disebut Cisamping.

Andre juga menyebut warga sekitar sering menyebutnya tambakan. "Seperti tambak udang yang ada di Batukaras," ucapnya.

Dari cerita masyarakat yang beredar, pada tahun 80an terjadi kemarau panjang selama 9 bulan. Namun air Situ Cisamping tidak surut. Warga pun menggunakannya untuk kebutuhan mereka karena hampir semua sumur warga kering.

Budayawan Erik Krisna menyebut leluhur yang menerawang kawasan tersebut melihat sebuah kerajaan dari berbagai jenis siluman alam gaib. Bahkan disebut ada yang dinamakan si gundul dan si pocol. "Keduanya siluman jahil, apalagi si gundul," ucapnya.

Wisatawan yang datang ke Cisamping tak boleh bicara sembarangan apalagi sombong. "Kita hanya perlu saling menghargai sesama makhluk yang terlihat dan tak terlihat," katanya.

Situ Cisamping PangandaranSitu Cisamping Pangandaran Foto: Aldi Nur Fadillah

Fasilitas Situ Cisamping

Meskipun penampilannya sangat sederhana, namun secara bertahap berbagai fasilitas mulai dibangun. Dari pantauan detikcom kini Situ Cisamping sudah ada pager pembatas. Areanya sudah ada saung paniisan atau tempat wisatawan rehat.

Untuk wahana wisata di sana ada bebek gowes, area berenang, perahu kano, kasih makan ikan balar, semula ada playingfox, namun diberhentikan sementara karena keselamatan.

Fasilitas penunjang lainnya sepertu mushola, WC Umum dan warung-warung, rest area, dapur umum dan camping ground.

Pertama kali dibuka untuk umum pada tahun 2017. Meskipun sudah dibuka sebagai objek wisata selama 4 tahun ini. Tarif objek wisata Situ Cisamping belum ditentukan. Tarifnya hanya seikhlasnya, itupun untuk biaya kebersihan saja.




(ern/ern)


Hide Ads