Alejandro Tobar jadi salah satu nama yang akan dikenang oleh bobotoh. Sebab, gelandang asal Chile itu turut mewarnai sejarah perjalanan Persib Bandung.
Ia datang saat Persib sedang terpuruk. Kebetulan saat itu, di Liga Indonesia musim 2003, Persib ada di ambang kehancuran.
Saat itu, di awal musim, Persib dilatih Marek Andrzej Sledzianowski. Tak sendirian, ia memboyong tiga pemain dari Polandia yang kemudian dikenal sebagai gerbong legiun asing perdana Persib, yaitu Mariusz Mucharski, Piotr Orlinski, dan Maciej Dolega.
Sial, bersama gerbong asal Polandia itu, Persib terseok-seok dan ada di zona degradasi. Alhasil, manajemen Persib saat itu mengambil langkah serius, mendepak Marek dan tiga pemain asing bawaannya.
Sebagai gantinya, Persib mendatangkan Juan Paez untuk jadi pelatih kepala 'Maung Bandung'. Seperti Marek, Juan Paez yang berasal dari Chile juga membawa gerbong sendiri.
Tiga pemain saat itu dibawa, yaitu Alejandro Tobar, Claudio Lizama, dan Rodrigo Lemunao. Bersama mereka, Persib tetap terseok-seok. Bahkan Persib tetap berkutat di zona degradasi.
Akan tetapi, performa Persib jauh lebih baik saat bersama Juan Paez dan gerbongnya ketimbang di era Marek. Persib pun pada akhirnya bisa selamat, tak sampai degradasi.
Meski begitu, perjuangan lepas dari zona degradasi saat itu sangat berat. Persib harus menempuh babak playoff.
Lewat perjuangan keras, bahkan dramatis, Persib akhirnya bisa bertahan di Liga Indonesia saat itu. Bahkan sampai sekarang, Persib tak pernah degradasi.
(orb/orb)