Catatan 'Pangeran' Chile yang Abadi di Persib

HistoriSib

Catatan 'Pangeran' Chile yang Abadi di Persib

Oris Riswan Budiana - detikJabar
Senin, 29 Des 2025 10:00 WIB
Catatan Pangeran Chile yang Abadi di Persib
Ilustrasi Alejandro Tobar: (Foto: Gemini AI)
Bandung -

Alejandro Tobar jadi salah satu nama yang akan dikenang oleh bobotoh. Sebab, gelandang asal Chile itu turut mewarnai sejarah perjalanan Persib Bandung.

Ia datang saat Persib sedang terpuruk. Kebetulan saat itu, di Liga Indonesia musim 2003, Persib ada di ambang kehancuran.

Saat itu, di awal musim, Persib dilatih Marek Andrzej Sledzianowski. Tak sendirian, ia memboyong tiga pemain dari Polandia yang kemudian dikenal sebagai gerbong legiun asing perdana Persib, yaitu Mariusz Mucharski, Piotr Orlinski, dan Maciej Dolega.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sial, bersama gerbong asal Polandia itu, Persib terseok-seok dan ada di zona degradasi. Alhasil, manajemen Persib saat itu mengambil langkah serius, mendepak Marek dan tiga pemain asing bawaannya.

Sebagai gantinya, Persib mendatangkan Juan Paez untuk jadi pelatih kepala 'Maung Bandung'. Seperti Marek, Juan Paez yang berasal dari Chile juga membawa gerbong sendiri.

ADVERTISEMENT

Tiga pemain saat itu dibawa, yaitu Alejandro Tobar, Claudio Lizama, dan Rodrigo Lemunao. Bersama mereka, Persib tetap terseok-seok. Bahkan Persib tetap berkutat di zona degradasi.

Akan tetapi, performa Persib jauh lebih baik saat bersama Juan Paez dan gerbongnya ketimbang di era Marek. Persib pun pada akhirnya bisa selamat, tak sampai degradasi.

Meski begitu, perjuangan lepas dari zona degradasi saat itu sangat berat. Persib harus menempuh babak playoff.

Lewat perjuangan keras, bahkan dramatis, Persib akhirnya bisa bertahan di Liga Indonesia saat itu. Bahkan sampai sekarang, Persib tak pernah degradasi.

Era Persib rasa Chile pun jadi salah satu yang akan dikenang, terlebih sosok Alejandro Tobar. Gelandang flamboyan bertipikal nomor 10 ini benar-benar menjelma jadi 'pangeran' di skuad Persib.

Ia jadi nyawa permainan Persib. Bahkan, ia memiliki catatan impresif tersendiri yang tak mungkin digeser pemain lain. Tobar jadi pemain asing Persib pertama yang mencetak hattrick alias tiga gol dalam satu laga.

Catatan ini jadi sejarah tersendiri. Sehingga, nama Tobar akan benar-benar abadi dan punya tempat istimewa dalam jejak perjalanan Persib dan di hati bobotoh.

Momentum ini terjadi di Stadion Manahan, Solo, 18 Oktober 2003. Saat itu, Persib sedang menjalani laga playoff melawan Perseden Denpasar.

Saat itu, laga berkesudahan dengan skor 4-4. Yang menarik, tiga gol Persib saat itu dicetak Alejandro Tobar pada menit 44 (penalti), 76, dan 85. Sedangkan satu gol lagi dibuat Dicky Firasat pada menit 63.

Di sisi lain, gol Perseden dicetak Gbeneme Friday menit 12 dan 77, Agus Susanto menit 27, dan Miro Baldo Bento menit 50.

Skor 4-4 ini membuat Persib pada akhirnya lepas dari jerat degradasi. Itu karena Persib sebelumnya juga menang atas Persela Lamongan dan PSIM Yogyakarta dengan skor 1-0.

Tobar sendiri menutup musim ini dengan catatan pribadi yang apik. Ia menorehkan sembilan gol selama setengah musim.

Setelah musim itu berakhir, Juan Paez kembali dipakai untuk mengarungi kompetisi musim 2004. Tobar sebagai pemain andalan pun dipertahankan.

Hasilnya, dalam satu musim, Tobar mencetak tujuh gol. Ia pun turut berperan penting membawa Persib finis di posisi keenam pada akhir musim 2004.

Halaman 2 dari 2
(orb/orb)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads