Cerita di Balik Lagu We Will Stay Behind You Milik Kuburan Band

Bima Bagaskara - detikJabar
Sabtu, 11 Okt 2025 19:00 WIB
Kuburan Band. (Foto: Kuburan Band)
Bandung -

Lebih dari sekadar alunan nada, lagu 'We Will Stay Behind You' dari Kuburan Band telah menjadi himne wajib, janji setia, dan representasi identitas bagi bobotoh, suporter fanatik klub sepak bola Persib Bandung.

Lagu ini bukan sekadar produk industri musik. Ia adalah denyut nadi yang menyatukan ribuan jiwa di tribune stadion, sebuah komitmen yang dinyanyikan baik dalam kemenangan maupun kekalahan.

Kuburan Band terbentuk di Bandung pada 11 September 2001. Sejak awal kemunculannya, band ini telah mencuri perhatian publik dengan konsep yang sangat unik dan berbeda dari band lain pada masanya.

Mereka mengusung aliran yang disebut 'Metal Hidrolik' hingga 'Gothic Tapi Nyentrik', sebuah perpaduan eklektik antara musik keras, pop, rock, bahkan dangdut, yang dibalut penampilan visual yang teatrikal.

Penampilan mereka yang khas, sering kali dengan riasan wajah tebal menjadi identitas yang kuat, mirip dengan band-band metal luar negeri, namun dengan sentuhan humor dan kritik sosial yang kental.

Dari rahim kreativitas yang eksentrik inilah lahir sebuah lagu yang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas bobotoh. Lagu We Will Stay Behind You kemudian diadopsi secara organik oleh bobotoh dan menjadi bagian dari 'ritual' dukungan mereka di stadion.

Menurut Denny, basis Kuburan Band, lagu tersebut dibuat pada 2007. Saat itu ia merasa ada keresahan di kalangan suporter. Banyak band Bandung sudah membuat lagu untuk Persib, tetapi belum ada yang dirancang khusus untuk dinyanyikan dalam format chant di stadion.

"Karena pada saat itu memang di Bandung sudah banyak band yang membikin lagu buat Persib. Cuman mungkin dulu itu kayaknya belum ada lagu yang bisa di-play di stadion," ucap Denny saat berbincang dengan detikJabar, beberapa waktu lalu.

Dari situ ia membayangkan reff lagu yang bisa dinyanyikan ribuan orang tanpa musik. Ia ingin sebuah lagu yang murni berangkat dari perspektif seorang bobotoh yang mendukung langsung dari tribune.

"Liriknya ini tentang seorang bobotoh yang mendukung Persib Bandung. Jadi sudut pandangnya penonton di stadion yang mendukung Persib main di lapangan," ucapnya.




(bba/orb)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork