Lagu-lagu Ikonik Ini Ditulis untuk Rekan Band yang Telah Tiada

Dicky Ardian
|
detikPop
Pakaian Kurt Cobain Yang Dilelang
Kurt Cobain (Foto: The Sun)
Jakarta - Musik memang punya kekuatan ajaib, bisa jadi tempat pelarian, terapi, bahkan bentuk cinta terakhir.

Bagi para musisi, kehilangan rekan satu band bukan cuma soal kehilangan teman di panggung, tapi juga bagian dari jiwa dan sejarah mereka sendiri. Karena itu, gak heran kalau dari kesedihan yang mendalam, lahirlah lagu-lagu yang begitu jujur dan penuh perasaan.

Berikut ini adalah 5 lagu yang ditulis untuk rekan band yang sudah meninggal dunia.

1. All Those Years Ago - George Harrison untuk John Lennon

Kematian tragis John Lennon pada 1980 meninggalkan luka mendalam di dunia musik. Tapi bagi George Harrison, Paul McCartney, dan Ringo Starr, rasa kehilangan itu jauh lebih personal, mereka kehilangan saudara yang tumbuh bersama di bawah nama The Beatles.

Sebagai bentuk penghormatan, Harrison menulis lagu All Those Years Ago yang kemudian dirilis setahun setelah kepergian Lennon dalam album Somewhere in England.

Yang bikin lagu ini semakin emosional, McCartney dan Starr juga ikut berkontribusi di dalamnya, menciptakan reuni tak terduga yang seolah jadi cara mereka berkata selamat tinggal.

2. Friend of a Friend - Foo Fighters untuk Kurt Cobain

Buat Dave Grohl, kehilangan Kurt Cobain bukan cuma kehilangan vokalis Nirvana, tapi kehilangan seseorang yang mengubah hidupnya selamanya.

Dalam lagu Friend of a Friend, Grohl menulis dengan cara paling sederhana dan tulus: hanya gitar akustik dan suaranya sendiri.

Lagu ini pertama kali ditulis pada 1990, lalu dirilis ulang di album In Your Honor (2005). Di antara liriknya terselip referensi halus ke album Nirvana, seperti baris "He says 'Nevermind'," yang bikin pendengar ikut tercekat.

3. Shine A Light - The Rolling Stones untuk Brian Jones

Kematian Brian Jones, pendiri The Rolling Stones, pada 1969 jadi pukulan besar buat band.

Awalnya, Mick Jagger menulis Shine A Light tentang perjuangan Jones melawan kecanduan. Tapi setelah sang gitaris tenggelam secara tragis, lagu itu berubah menjadi penghormatan penuh cinta.

Dirilis dalam album Exile on Main Street (1972), lagu ini terdengar penuh harapan alih-alih muram. Dengan lirik "May the good Lord shine a light on you," Jagger seperti mengirim doa lewat melodi, berharap sahabatnya akhirnya menemukan kedamaian.

4. My Lovely Man - Red Hot Chili Peppers untuk Hillel Slovak

Sebelum dikenal dunia, Red Hot Chili Peppers pernah kehilangan sosok penting: gitaris Hillel Slovak, yang meninggal karena overdosis pada 1988. Bagi vokalis Anthony Kiedis, Slovak adalah saudara yang selalu ada di masa terburuk hidupnya.

Lagu My Lovely Man pun lahir sebagai surat cinta untuk sang sahabat. Dalam wawancaranya dengan Rolling Stone, Kiedis berkata,

"It's kind of like when I die, I am counting on him to save me a seat." Kalimat itu menyiratkan keyakinan bahwa mereka akan bertemu lagi suatu hari nanti.

5. Back in Black - AC/DC untuk Bon Scott

Ketika vokalis Bon Scott meninggal mendadak pada 1980, AC/DC sempat di ambang bubar. Tapi mereka memilih cara paling rock untuk menghormati sang sahabat: menulis lagu yang membangkitkan semangat hidup, bukan meratapi kematian.

Back in Black dirilis dengan vokalis baru Brian Johnson, tapi semangatnya jelas masih milik Bon. Dengan lirik "Forget the hearse 'cause I never die," lagu ini jadi simbol bahwa legenda gak pernah benar-benar pergi.


(dar/wes)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO