Kutukan Kandang Persib di ACL 2 yang Belum Berakhir

Kutukan Kandang Persib di ACL 2 yang Belum Berakhir

Bima Bagaskara - detikJabar
Sabtu, 20 Sep 2025 08:00 WIB
Stadion GBLA Bandung.
Stadion GBLA (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Bermain di kandang seharusnya jadi keuntungan besar bagi Persib Bandung. Dukungan bobotoh, atmosfer stadion yang riuh, hingga rasa percaya diri ketika tampil di rumah sendiri mestinya jadi modal berharga di kancah Asia.

Namun faktanya, Persib justru seakan mendapat kutukan karena belum pernah meraih kemenangan di laga kandang fase grup AFC Champions League Two (ACL 2).

Cerita suram itu dimulai pada ACL 2 musim 2024/25. Saat tampil di fase grup, Maung Bandung tercatat menjalani tiga laga kandang, semuanya berakhir tanpa kemenangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tergabung di Grup F, dengan Port FC (Thailand), Zhejiang FC (China) dan Lion City Sailors (Singapura), Persib kalah dua kali saat melakoni laga tandang yang dimainkan di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.

ADVERTISEMENT

Saat berjumpa Port FC, Persib takluk 0-1, kemudian ditahan imbang 1-1 oleh Lion City Sailors dan kembali menelan kekalahan saat menjamu Zhejiang dengan skor 3-4.

Memasuki musim 2025/26, bobotoh berharap tren buruk itu bisa dipatahkan. Harapan sempat muncul ketika Persib menang 2-1 atas Manila Digger di Stadion GBLA pada laga play-off, Agustus lalu.

Namun euforia itu tak berlanjut di fase grup. Kembali bertemu Lion City Sailors pada laga perdana Grup G, Kamis (18/9), pertandingan berakhir imbang 1-1 setelah Persib kebobolan di masa tambahan waktu.

Hasil itu membuat 'kutukan kandang' seakan masih membayangi Persib. Di fase grup ACL, Persib belum sekalipun meraih kemenangan di kandang sendiri selama dua musim terakhir.

Dari analisa detikJabar, ada beberapa faktor yang membuat Maung Bandung kerap gagal mengunci poin penuh di hadapan bobotoh. Yang pertama pasukan Bojan Hodak kerap kebobolan di momen krusial dan sering kehilangan konsentrasi di menit akhir.

Seperti saat Lennart Thy dengan leluasa menanduk bola untuk menyamakan kedudukan bagi Lion City dalam pertandingan semalam. Musim lalu juga, Persib kebobolan di menit akhir saat kalah 0-1 dari Port FC.

Selain itu, alih-alih menekan sejak awal, Persib lebih sering menunggu dan mengandalkan serangan balik. Strategi ini membuat lawan bisa lebih leluasa menguasai bola di kandang Persib sendiri.

Hal itu juga diakui Indra Jaya, pengamat Persib. Menurutnya Persib bukan tim yang sering memeragakan permainan agresif dengan pressing tinggi atau penguasaan bola dominan. Sebaliknya, Persib lebih banyak menunggu momen serangan balik terjadi

"Persib bukan tim agresif yang senang bermain build up atau high pressure. Bahkan dalam kondisi 0-0 pun Persib sudah memilih menunggu lawan masuk ke pertahanan, lalu memanfaatkan serangan balik cepat," ungkapnya.

(bba/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads