Wilujeng Sumping! Djadjang Nurdjaman Kembali ke Persib Bandung

Wilujeng Sumping! Djadjang Nurdjaman Kembali ke Persib Bandung

Rifat Alhamidi - detikJabar
Jumat, 02 Mei 2025 14:20 WIB
Djadjang Nurdjaman ditunjuk jadi Dirtek Persib Bandung.
Djadjang Nurdjaman ditunjuk jadi Dirtek Persib Bandung. (Foto: Persib Bandung)
Bandung -

Persib Bandung secara resmi mengumumkan penunjukan posisi direktur teknik. Djadjang Nurdjaman alias Djanur ditugaskan untuk fokus terhadap pembinaan pemain muda, sebagai bagian dari penguatan fondasi masa depan klub.

Deputy CEO PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Adhitia Putra Herawan mengatakan, penunjukan Djanur sebagai Direktur Teknik merupakan bagian dari proses transformasi klub.

"Persib saat ini tidak hanya sedang bertransformasi, tetapi juga terus berevolusi dalam berbagai aspek. Salah satu fokus utama kami adalah penguatan sistem pembinaan pemain muda," kata Adhit dalam keterangannya, Jumat (2/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Persib, Djanur bukan sosok baru. Pria kelahiran Majalengka 30 Maret 1964 itu pernah memperkuat Persib sebagai pemain pada 1977-1978 dan 1986-1992.

Setelah pensiun sebagai pemain, kiprahnya di Persib berlanjut melalui berbagai peran. Mulai dari asisten pelatih (1993-1995 dan 2007), pelatih sementara (2006 dan 2007), hingga pelatih kepala pada 2013-2015 serta 2016-2017. Di bawah kepemimpinannya, Persib berhasil meraih gelar juara Indonesia Super League 2014 dan Piala Presiden 2015.

ADVERTISEMENT

Setelah ditunjuk jadi direktur teknik, Djanur punya tugas penting di klub. Meskipun, posisi berada di luar struktur tim utama, tapi memiliki peran penting dalam mendukung penguatan tim secara keseluruhan.

"Kami membutuhkan sosok yang memahami secara mendalam kultur sepakbola Bandung dan memiliki pengalaman melatih di level tertinggi. Kami yakin, Djadjang Nurdjaman adalah figur yang tepat untuk mengemban tugas ini," ucapnya.

Sebagai Direktur Teknik, Djanur akan bertanggung jawab menyusun kurikulum pembinaan pemain muda, serta mencari dan mengembangkan bibit-bibit unggul yang potensial untuk menjadi bagian dari regenerasi pemain Persib.

"Peran Direktur Teknik sangat penting dalam memberikan arahan yang tepat terkait pembinaan pemain usia muda. Kurikulum yang disusun juga akan melengkapi sistem yang telah berjalan di Akademi PERSIB, sekaligus menjadi acuan dalam pengembangan sepakbola usia dini di Kota Bandung," terangnya.

Perjalanan Djanur bersama Persib dimulai sejak usia belia, saat ia memperkuat tim pada periode 1977-1978. Setelah menimba pengalaman di sejumlah klub Galatama, ia kembali ke Bandung menjelang Kompetisi Divisi Utama Perserikatan 1986.

Di usia 22 tahun, Djanur tampil sebagai pemain kunci dan mencetak gol penentu kemenangan atas Perseman Manokwari pada partai final. Gol tunggalnya di menit ke-77 membawa Persib meraih gelar juara yang telah lama dinantikan selama 25 tahun. Prestasi itu menjadi penanda awal dari kiprahnya yang panjang bersama klub kebanggaan Bobotoh.

Djanur kemudian menghabiskan masa keemasan karier sepakbolanya bersama Persib hingga pensiun usai musim 1991/1992. Ia juga turut andil dalam keberhasilan Persib meraih gelar juara Divisi Utama 1989/1990 bersama generasi baru pemain muda kala itu.

Memutuskan pensiun sebagai pemain tidak lantas mengakhiri pengabdiannya. Pada musim berikutnya, Djanur dipercaya menjadi asisten pelatih mendampingi Indra M. Tohir. Bersama tim pelatih, ia turut membawa Persib meraih gelar juara Divisi Utama 1993/1994, yang kemudian dilanjutkan dengan keberhasilan menjuarai Liga Indonesia 1994/1995, dua gelar beruntun yang mencatatkan era emas baru bagi klub.

Pada 2006 dan 2007, ia beberapa kali dipercaya sebagai caretaker pelatih saat terjadi pergantian di kursi kepelatihan. Hingga akhirnya, menjelang musim Indonesia Super League (ISL) 2013, Djanur resmi ditunjuk sebagai pelatih kepala.

Di tangan Djanur, Persib kembali merasakan gelar juara ISL 2014, dilanjutkan dengan kemenangan di Piala Presiden 2015. Torehan ini menempatkan Djanur sebagai sosok kedua yang mampu membawa Persib juara baik sebagai pemain maupun pelatih, mengikuti jejak mendiang Ade Dana.

Djanur juga sempat menimba ilmu kepelatihan di Inter Milan selama hampir setengah tahun sebelum kembali menukangi Persib pada pertengahan musim Indonesia Soccer Championship 2016, menggantikan Dejan Antonic. Ia kemudian melanjutkan tugas hingga Liga 1 2017, sebelum mengundurkan diri menjelang akhir kompetisi.

Delapan tahun berselang, Djanur kembali ke rumah yang telah membesarkan namanya. Kini, ia mengemban amanah baru sebagai Direktur Teknik, membawa serta semangat dan pengalaman panjangnya untuk membangun masa depan Persib.

"Terima kasih sebesar-besarnya kepada PT Persib Bandung Bermartabat yang telah mempercayakan saya sebagai Direktur Teknik. Ini adalah kebanggaan dan penghargaan besar bagi saya. Darah saya adalah Persib. Sejak menjadi pemain hingga pelatih, saya selalu bersama klub ini, meskipun sempat berkiprah di beberapa klub lain," ungkapnya.

Sebagai Direktur Teknik, Djanur akan fokus membina talenta muda, menyusun kurikulum pembinaan, serta memastikan sistem yang diterapkan mampu mencetak pemain berkualitas untuk masa depan Persib.

"Insya Allah, saya akan memberikan yang terbaik. Semoga proses pembinaan ini berjalan lancar, mulai dari penyusunan kurikulum hingga pelaksanaannya di lapangan," ujarnya.

Menurut Djanur, potensi pemain muda di Kota Bandung dan Jawa Barat sangat besar. Namun, lebih dari sekadar kemampuan teknis, pemain muda Persib juga harus memiliki karakter dan akhlak yang baik.

"Keinginan untuk menjadi pemain Persib pasti ada di hati anak-anak muda Bandung dan Jawa Barat. Tapi untuk bisa benar-benar menjadi bagian dari Persib, mereka harus siap secara fisik, mental, dan juga memiliki karakter serta budi pekerti yang baik," tegasnya.

(ral/orb)


Hide Ads