Semarak Tradisi Turnamen Sepak Bola Api di Garut

Sudah beberapa hari terakhir saat malam tiba, cahaya berwarna oranye menyala di lapangan Mako Korem 062/Tarumanagara, Garut. Ternyata ada puluhan santri yang tengah mengikuti turnamen sepak bola api.

Ratusan pasang mata menatap serius ke arah lapangan sepak bola di sana. Selepas salat tarawih berjemaah, mereka berkumpul untuk menyaksikan olahraga yang sebenarnya telah dimainkan di desa-desa sejak lama itu.

Sorak-sorai hingga tepuk tangan mengiringi langkah berani para santri se-Priangan Timur ini, yang tengah berebut gelar tim terbaik memperebutkan piala dari Danrem 062/Tarumanagara.

"Kalau turnamen baru kali ini ikut. Sebelumnya hanya main biasa saja di pesantren pas Ramadan," kata Depi K salah seorang peserta.

Sejak Sabtu, 22 Maret 2025 lalu, turnamen sepak bola api terbesar pertama di Garut digelar oleh Korem 062/Tarumanagara. Danrem 062/Tarumanegara Kolonel Infanteri Nurul Yakin menuturkan kegiatan ini dilaksanakan murni untuk merawat tradisi.

"Kami melihat ini merupakan kearifan lokal. Kemudian, ini adalah budaya para santri yang sudah turun-temurun," ungkap Nurul.

Menurut Nurul Yakin, pihaknya melihat tradisi ini dikhawatirkan luntur ketika tidak dirawat dengan benar. Sebab itu, TNI kemudian mewadahi minat para santri, dengan sebuah kompetisi.

Sedikitnya ada tujuh tim dari pondok pesantren, yang merupakan binaan dari kodim yang berada di kawasan teritori Korem 062/Tn, Priangan Timur. Tidak sekadar menampilkan aksi terbaik, para santri juga merawat silaturahmi antarpesantren dalam kegiatan ini.

"Harapannya sepak bola api bisa jadi tuan rumah di negeri sendiri. Bisa diakomodir ke dalam wadah yang lebih tinggi. Mungkin bisa masuk di Kormi," pungkas Nurul.

Turnamen yang akan dilaksanakan hingga Rabu, 26 Maret 2025 ini diapresiasi oleh para santri yang turut serta. Selain mengadakan turnamen sepakbola api, Korem 062/Tn juga menyelenggarakan Bazar Ramadan.