Liverpool mengalami kerugian finansial signifikan pada musim 2023/2024. Klub asal Merseyside ini mencatatkan rugi sebelum pajak sebesar 57 juta paun atau sekitar Rp 1,2 triliun. Salah satu penyebab utama penurunan pendapatan ini adalah absennya mereka dari Liga Champions.
Mengutip dari detikSport, dalam laporan keuangan yang dirilis pada Jumat (28/2/2025), Liverpool mengungkapkan pemasukan komersial mencapai 308 juta paun (Rp 6,4 triliun), meningkat 36 juta paun dibandingkan musim sebelumnya. Selain itu, pendapatan dari penjualan tiket tercatat sebesar 102 juta paun (Rp 2,1 triliun).
Namun, ketidakhadiran Liverpool di Liga Champions berdampak besar pada pemasukan dari hak siar. Pendapatan media turun 36 juta paun menjadi 204 juta paun, karena klub kehilangan bagian dari hak siar kompetisi elit Eropa tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara keseluruhan, Liverpool mencatatkan total pemasukan sebesar 614 juta paun (Rp 12,8 triliun), meningkat 20 juta paun dibandingkan musim sebelumnya.
Beban Pengeluaran Liverpool
Sementara itu, pengeluaran klub mencapai 600 juta paun (Rp 12,5 triliun) dalam satu tahun. Sebagian besar anggaran terserap untuk gaji pemain serta biaya operasional lainnya.
Liverpool berhasil meringankan beban gaji setelah melepas sejumlah pemain bergaji tinggi, seperti Roberto Firmino, Fabinho, Jordan Henderson, Alex Oxlade-Chamberlain, Naby Keïta, dan James Milner. Namun, klub juga mengeluarkan dana besar untuk mendatangkan Alexis Mac Allister, Dominik Szoboszlai, Wataru Endo, dan Ryan Gravenberch. Selain itu, perpanjangan kontrak 11 pemain, termasuk tim putri, turut menambah beban finansial.
Liverpool juga harus membayar kompensasi untuk mantan manajer Juergen Klopp yang mundur sebelum kontraknya berakhir pada 2026. Bersama stafnya, Klopp menerima pembayaran sebesar 9,6 juta paun (Rp 200 miliar) saat meninggalkan Anfield pada akhir musim lalu.
Meskipun mengalami kerugian, Liverpool tetap berkomitmen untuk menjaga stabilitas finansial. Kepala keuangan klub, Jenny Beacham, menegaskan pentingnya pertumbuhan pendapatan guna menghadapi biaya operasional yang terus meningkat.
Baca juga: Neymar Berpeluang Balik ke Barca |
"Mengoperasikan klub yang berkelanjutan secara finansial terus menjadi prioritas kami dan, dengan terus meningkatnya biaya, sangat penting untuk menumbuhkan aliran pendapatan dari tahun ke tahun guna menjaga stabilitas keuangan," ujar Beacham dalam pernyataannya di laman resmi Liverpool.
Dengan strategi bisnis yang lebih kuat dan target pemasukan yang lebih tinggi, Liverpool berharap dapat mengurangi kerugian serta meningkatkan daya saing mereka di kancah sepak bola Eropa dan dunia.
Artikel ini telah tayang di detikSport.
(bay/sud)