Persib Bandung akan dijamu Persebaya Surabaya pada pekan ke-25 Liga 1 2024/2025. Pertandingan dijadwalkan digelar pada Sabtu (1/3/2025) pukul 20.30 WIB.
Secara itung-itungan, Persib memang lebih diuntungkan dibanding Persebaya. Maung Bandung masih kokoh di puncak dengan 51 poin, dan berjarak 10 angka dengan Persebaya di posisi ketiga lewat koleksi 41 poin.
Ditambah, sejak putaran kedua, Persebaya sedang mengalami penurunan performa. Dari 7 pertandingan, Persebaya baru sekali mendapat kemenangan, sekali imbang dan lima laga sisanya berakhir dengan kekalahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Persib, mencetak 4 kemenangan dengan 3 laga imbang. Tapi Persib bukan tanpa masalah, sebab Maung Bandung kesulitan untuk mencetak kemenangan di dua pertandingan terakhirnya.
Saat melawan Persija Jakarta (16/2/2025), Persib harus puas berbagi angka setelah pertandingan berakhir imbang dengan skor 2-2. Bahkan ketika menjamu Madura United (22/2/2025), Persib juga gagal menang lantaran skor berakhir kacamata, 0-0.
Untuk laga melawan Madura United, Persib memang tidak diuntungkan karena harus kehilangan Beckham Putra di lini penyerangan. Pemain bernomor punggung 7 itu disanksi Komdis PSSI berupa larangan bermain H-1 menjelang pertandingan.
"Seperti yang saya katakan, masalahnya adalah sepanjang pekan kami berlatih dengan Beckham. Lalu di menit-menit terakhir, kami harus mengubah rencana dengan memasukkan Robi Darwis," kata pelatih Persib Bojan Hodak, Rabu (26/2/2025).
Menurut Bojan, secara pertahanan, Robi Darwis bisa menjalankan tugasnya dengan apik. Hanya saja, ia tak menampik penampilan Robi Darwis belum sesuai dengan taktik yang dia siapkan.
"Secara defensif, dia menjalankan tugasnya dengan sangat baik. Dalam menyerang, mungkin kualitas umpan silangnya kurang maksimal, tapi di aspek lain dia cukup baik," ungkap Bojan Hodak.
Bojan setelah itu menarik Robi Darwis di babak kedua. Gervane Kastaneer lalu dimasukkan untuk menambah daya gedor Persib di lini penyerangan.
Namun rupanya, usaha yang dilakukan masih belum sesuai harapan. Selain taktik parkir bus yang digunakan Madura United, Bojan mengakui anak asuhnya memiliki PR dalam urusan finishing di lini penyerangan.
"Permainan jadi lebih berbahaya (setelah masuknya Gervane Kastaneer). Tapi masalahnya di babak kedua mereka bertahan dengan 10 pemain di dalam kotak penalti, jadi sulit untuk menembus pertahanan mereka. Dan masalah utama kami adalah penyelesaian akhir," pungkasnya.
(ral/mso)