PSIS Semarang akan jadi batu sandungan bagi Persib Bandung. Kedua tim dijadwalkan akan bertemu dalam pekan ke-22 Liga 1 2024/2025 di Stadion Jatidiri, Semarang, Minggu (9/2/2025).
PSIS sendiri saat ini bercokol di posisi ke-13 dengan koleksi 21 poin. Posisi mereka berbeda jauh dengan Persib yang ada di puncak klasemen dengan 46 poin.
Baca juga: Kondisi Buruk PSIS Jelang Hadapi Persib |
Meski begitu, bukan berarti Persib bisa menang dengan mudah. Apalagi, PSIS punya materi pemain berkualitas di setiap lini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa di antaranya bahkan pemain berstatus mahal dilihat dari perkiraan harga pasarnya. Siapa saja mereka? Berikut ini enam pemain pemain termahal PSIS Semarang berdasarkan perkiraan harga pasar dari laman Transfermarkt:
Rp5,21 Miliar
Nominal ini adalah nilai pasar tertinggi dari pemain PSIS. Ada tiga pemain dengan nilai pasar Rp5,21, yaitu Boubakary Diarra, Roger Bonet Badia alias Ruxi, dan Alfeandra Dewangga.
Boubakary adalah pemain berposisi gelandang. Ia sudah 18 kali bermain musim ini. Namun ia belum mengoleksi gol maupun assist.
Selanjutnya, Ruxi adalah adalah pemain bertahan asal Spanyol. Ia juga sudah 18 kali bermain dan jadi salah satu andalan PSIS.
Berikutnya ada Alfeandra Dewangga yang juga menyandang status pemain lokal termahal PSIS. Ia merupakan pemain pilar PSIS. Total, ia sudah tampil dalam 20 laga musim ini.
Rp3,91 Miliar
Pemain dengan nilai pasar Rp3,91 miliar juga ada tiga orang, yaitu David Maulana, Paulo Gali Freitas, dan Adi Satryo.
David Maulana adalah pemain berposisi gelandang. Seperti Dewangga, David Maulana termasuk pemain lokal andalan. Ia bahkan jadi kapten tim. Musim ini ia sudah tampil 18 laga dan mengoleksi tiga gol.
Lalu ada Gali Freitas, pemain asal Timor Leste berusia 21 tahun. Ia merupakan penyerang andalan PSIS. Namun musim ini ia kurang produktif. Tampil dalam 19 laga, ia baru mencatatkan satu gol.
Sedangkan Adit Satryo adalah kiper utama PSIS. Total musim ini ia sudah bermain dalam 14 laga. Adi Satryo juga kerap dipanggil Timnas Indonesia di era pelatih Shin Tae-yong.
(orb/orb)