Kiper Udinese Terancam Larangan Bermain 4 Tahun gegara Judi

Kiper Udinese Terancam Larangan Bermain 4 Tahun gegara Judi

Yanu Arifin - detikJabar
Sabtu, 18 Jan 2025 19:30 WIB
SHREWSBURY, ENGLAND - JANUARY 07: General view of the gloves, boots and ball of goalkeeper Dean Henderson of Shrewsbury Town during the Emirates FA Cup Third Round match between Shrewsbury Town and West Ham United at New Meadow on January 7, 2018 in Shrewsbury, England. (Photo by Catherine Ivill/Getty Images)
Ilustrasi sepakbola. Foto: Catherine Ivill/Getty Images
Bandung -

Maduka Okoye, kiper klub Udinese, kini tengah menghadapi penyelidikan terkait dugaan keterlibatannya dalam kasus judi sepak bola. Berdasarkan laporan dari La Gazzetta dello Sport, Okoye diduga terlibat dalam aktivitas mencurigakan yang terdeteksi oleh algoritma perjudian agensi Sisal.

Mengutip dari detikSport, tuduhan tersebut muncul karena adanya taruhan tidak biasa terkait peluang Okoye menerima kartu kuning dalam pertandingan melawan Lazio pada Maret 2024 lalu.

Dalam laga tersebut, Okoye memang mendapatkan kartu kuning pada menit ke-64 akibat membuang-buang waktu. Insiden itu memicu perhatian setelah sejumlah orang memasang taruhan dengan nominal besar yang dianggap tidak wajar. Pola perjudian yang mencurigakan ini akhirnya dilaporkan oleh Sisal dan menjadi bahan investigasi oleh jaksa penuntut umum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya Okoye, seorang pemilik restoran pizza di Udine bernama Diego Giordano juga ikut diperiksa dalam kasus ini. La Gazzetta dello Sport mengungkapkan bahwa Giordano diduga menjadi tempat perjanjian lisan terkait taruhan tersebut dilakukan. Taruhan itu kemudian direalisasikan di rumah judi Sisal sebelum pertandingan antara Lazio dan Udinese berlangsung.

Ancaman Hukuman Berat

Apabila terbukti bersalah, Maduka Okoye berpotensi menghadapi hukuman berat, termasuk larangan bermain selama empat tahun. Kendati demikian, perwakilan sang pemain dengan tegas membantah tuduhan tersebut. Mereka menyatakan bahwa tuduhan itu tidak berdasar dan hingga saat ini belum ditemukan bukti yang mendukung klaim tersebut.

ADVERTISEMENT

Kasus judi sepak bola di kalangan pemain Liga Italia bukanlah hal baru. Pada tahun 2023, dua pemain, yakni Sandro Tonali (eks pemain AC Milan) dan Nicolo Fagioli (gelandang Juventus), telah dijatuhi hukuman setelah terbukti terlibat dalam aktivitas serupa.

Kasus ini semakin menyoroti pentingnya upaya pencegahan dan penegakan hukum dalam memberantas perjudian ilegal di dunia olahraga, khususnya sepak bola. Liga Italia pun diharapkan dapat mengambil langkah tegas untuk memastikan integritas kompetisi tetap terjaga.

Artikel ini telah tayang di detikSport.

(yna/sud)


Hide Ads