Dedi Kusnandar dipastikan bakal absen lama dari Persib Bandung karena mengalami cedera parah. Cedera yang dialami Dedi didapat saat memperkuat Persib menghadapi Barito Putera di Stadion Sultan Agung, Bantul, Rabu (18/12) malam.
Kehilangan Dedi Kusnandar jelas akan jadi kerugian besar bagi Persib. Sebab pemain yang akrab disapa Dado itu telah menjadi jenderal lapangan tengah Maung Bandung dengan gaya permainan yang tak kenal lelah, disiplin dan punya visi permainan tajam.
Seperti apa kiprah Dedi Kusnandar hingga perannya begitu penting bagi Persib saat ini?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dedi merupakan pemain kelahiran Sumedang, 23 Juli 1991 dan memulai karirnya di Sekolah Sepak Bola (SSB) UNI Bandung. Karena bakatnya mengolah si kulit bundar, pada 2005 Dedi berkesempatan bergabung dengan Persib U-21.
Tiga musim membela Persib U-21, Dedi kemudian diboyong Pelita Jaya U-21. Bersama tim asal Karawang itu, Dedi sukses mempersembahkan gelar Liga Super Indonesia U-21 tahun 2009 sekaligus dinobatkan sebagai pemain terbaik di ajang tersebut.
Pencapaian itu membuat Dedi dipromosikan masuk ke skuad utama Pelita Jaya dan tampil di kompetisi tertinggi Liga Indonesia. Hingga kemudian, pada 2013, Dedi hijrah ke sejumlah klub besar seperti Arema Indonesia dan Persebaya Surabaya sebelum akhirnya kembali ke Persib di tahun 2015.
Di tahun pertamanya, Dedi langsung mengantar Persib meraih gelar juara Piala Presiden 2015. Namun Dedi hanya bertahan semusim dan terpaksa hengkang karena kompetisi Indonesia yang sedang diskorsing oleh FIFA.
Dedi pun terbang ke Malaysia untuk bergabung dengan Sabah FA. Di Negeri Jiran, Dedi sempat dipercaya mengemban ban kapten Sabah FA di kompetisi tahun 2016. Hanya semusim bermain di Sabah FA, Dedi kemudian kembali ke Persib Bandung di tahun 2017.
Sejak saat itu, Dedi terus mendapat tempat utama di skuad Persib dan selalu memiliki penampilan terbanyak setiap musimnya. Kesetiaan Dedi dengan Persib berbuah manis. Dedi akhirnya mampu membawa Persib meraih gelar juara Liga 1 2023/2024.
Pencapaian itu merupakan yang tertinggi bagi karir Dedi Kusnandar sebagai pesepakbola. Meski usianya yang tak lagi muda, namun Dedi tetap mampu menunjukkan kualitasnya sebagai pengatur tempo permainan Persib hingga dijuluki 'jenderal lapangan tengah'.
Di luar lapangan, Dedi dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan dekat dengan para suporter. Ia kerap memberikan motivasi kepada pemain muda dan menjadi contoh dalam hal profesionalisme.
(bba/iqk)