Kabar duka menyelimuti hasil kemenangan Persib Bandung atas PSS Sleman, Senin (9/12/2024) malam. Seorang bobotoh, Moch Fathir Fauzan Maulana (18) meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal di Jalan Solo-Yogyakarta.
Korban meninggal setelah mengalami kecelakaan tunggal. Korban diketahui sedang dalam perjalanan menuju Stadion Manahan, Solo, untuk menyaksikan pertandingan PSS Sleman vs Persib Bandung.
Kepergian Fathir pun kini meninggalkan duka bagi keluarga besar bobotoh, sebutan untuk suporter Persib Bandung. Ketua Bobotoh Maung Bandung Bersatu (Bomber) Dian Purnama turut mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami atas nama Bomber turut berdukacita, mudah-mudahan almarhum diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan. Terlepas dari apapun itu adalah berita duka, kita sangat kehilangan karena almarhum adalah saudara kita. Dan itu bukan karena tawuran atau apa, itu murni kecelakaan," katanya, Selasa (10/12/2024).
Atas kejadian ini, pria yang akrab disapa Apin tersebut menaruh harapan kepada PSSI selaku induk sepak bola di Indonesia supaya mencabut larangan away bagi suporter. Salah satu alasannya supaya kelompok suporter bisa saling menjaga ketika menyaksikan tim kebanggaannya berlaga di kandang lawan.
"Larangan away ini sudah terlalu lama. Padahal setiap away kita biasanya saling silaturahmi dengan suporter tuan rumah, sehingga bisa menikmati pertandingannya dengan kondusif," ungkapnya.
"Karena pada prinsipnya, sepak bola itu untuk mempersatukan, bukan untuk memecah belah. Kalau terlalu lama away dilarang, jadi kerinduan temen-temen silaturahmi itu jadi tertunda, bahkan seperti muncul kenekatan buat away meskipun dilarang," tambahnya.
Mewakili Bomber, Apin pun berharap supaya PSSI bisa mengkaji ulang larangan away bagi suporter di Indonesia. Sebab ia memastikan, kelompoknya akan bisa menjaga kepercayaan jika aturan itu akhirnya dicabut PSSI.
"Yang penting edukasinya sesama suporter bisa dijalankan, Insyaallah temen-temen bisa menjaga amanah itu. Pihak suporter juga kan sudah menyambut baik, daripada berlarut-larut seperti ini kurang bagus," katanya.
"Apapun keputusannya, Bomber pasti akan ikut. Tapi mudah-mudahan harapan kita larangan ini bisa segera dicabut. Karena masa lalu mah sudah, sekarang kita saling menjaga supaya tidak terjadi hal-hal yang buruk di ranah persuporteran Indonesia," pungkasnya.
(ral/sud)