Cerita Rafli, Kehilangan Fathir Saat Berangkat Menuju Stadion Manahan

Cerita Rafli, Kehilangan Fathir Saat Berangkat Menuju Stadion Manahan

Yuga Hassani - detikJabar
Selasa, 10 Des 2024 16:19 WIB
Seorang Bobotoh atau teman Fathir, Muhamad Rafli Saputra (19) saat wawancara bersama awak media.
Seorang Bobotoh atau teman Fathir, Muhamad Rafli Saputra (19) saat wawancara bersama awak media. (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)
Bandung -

Seorang Bobotoh Moch. Fathir Fauzan Maulana (18), meninggal dunia saat jelang laga PSS Sleman vs Persib Bandung. Kematiannya tersebut membuat kesedihan yang mendalam bagi Bobotoh.

Salah satunya adalah, Muhamad Rafli Saputra (19) yang berangkat bersama korban dari Bandung dengan naik kereta api dari Stasiun Kiaracondong, Sabtu (7/12/2024) lalu. Setelah itu tujuan awalnya adalah di Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta.

"Saya berangkat sama almarhum individu, ga ikut rombongan sama yang lain. Kami ke Jogja Lempuyangan. Sesampainya di sana saya sempat menginap dan sewa motor," ujar Rafli di Kompleks Margahayu Permai, Desa Mekarrahayu, Kecamatan Margaasih, Selasa (10/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rafli menjelaskan dirinya sempat bermain di Yogyakarta satu hari. Kemudian satu hari setelahnya langsung berangkat menggunakan motor menuju Stadion Manahan, Solo.

"Pergi ke stadion hari Senin sekitar jam 4 baru ke Solo. Awal di perjalanan kita pergi dua motor, jadi satu motor, satu motor. Masuk ke jalan raya Solo - Jogja juga masih bareng. Tapi waktu di pertengahan hilang enggak tahu ke mana, berpisah. Perkiraan sebelum Klaten, almarhum nyusul. Emang gaspol bawanya, tapi dari situ sudah enggak ketemu lagi. Posisi saya langsung ke stadion, dikira saya almarhum sudah langsung ke stadion," katanya.

ADVERTISEMENT

Pihaknya menjelaskan setelah itu langsung tiba di Stadion Manahan, Solo dan sempat menonton laga PSS Sleman vs Persib Bandung. Namun beberapa menit kemudian dirinya menerima informasi bahwa temannya ada di rumah sakit.

"Iya sempat nonton, baru nonton banget. Setelah itu, saya dikabarin temen saya. Kebetulan dia dapet kabar dari anak-anak Bandung. Saya langsung keluar (stadion) dan ke rumah sakit," jelasnya.

Rafli mengaku sempat tidak percaya mendengar kabar tersebut. Namun saat tiba di rumah sakit ternyata kondisinya memang Fathir telah ada di sana.

"Pas di rumah sakit, memang benar almarhum yang kecelakaan, terus saya stay di rumah sakit sampai tengah malam," kata Rafli.

Dia menambahkan setelah itu dirinya terus mendampingi korban selama di Rumah Sakit. Kemudian dirinya yang menemani korban secara langsung di dalam mobil ambulans menuju Bandung.

"Setelah itu, saya pulang balik ke Bandung pakai ambulans. Perjalanan kurang lebih 6-7 jam. Tadi nyampai sekitar jam setengah 9an pagi lah di rumah korban," pungkasnya.

Duka Sang Ayah

Keluarga Moch. Fathir Fauzan Maulana (18) tak pernah menyangka salah satu anggota keluarganya meninggal dunia jelang laga PSS Sleman vs Persib Bandung. Pasalnya Fathir telah mendukung dan mencintai tim Maung Bandung sejak masih kecil.

Ayah Fathir, Heri Herdiansyah (42) mengatakan, pihak keluarga yang mengetahui informasi awal adanya istri atau ibunya Fathir. Bahkan istrinya sempat tidak mempercayai adanya informasi tersebut.

"Pihak rumah sakit menanyakan benar enggaknya anak kita. Istri saya gak percaya begitu saja, takutnya penipuan atau apa. Jadi menanyakan tolong difotokan, setelah difotokan dan benar itu anak saya," ujar Heri, di kediamannya, Komplek Margahayu Permai, Desa Mekarrahayu, Kecamatan Margaasih.

Heri mengungkapkan pihak rumah sakit meminta keluarga untuk datang secara langsung ke Solo. Pasalnya dari informasi tersebut Fathir mengalami kecelakaan.

"Posisinya lagi ditangani pihak rumah sakit dan para dokter. Gak lama kemudian sebelum maghrib itu istri saya mendapatkan kabar bahwa anak saya sudah tiada," katanya.

Setelah itu sang istri langsung menelepon dirinya yang tengah bekerja di Pangalengan. Mendengar kabar tersebut, Heri langsung panik dan langsung meluncur ke rumahnya di Margahayu Permai.

"Tadinya saya mau meluncur ke Solo, karena kabarnya harus ada pihak keluarga yang harus ke sana. Saya ke rumah dulu, takutnya harus bawa data KTP atau KK dan lain sebagainya. Setelah sampai di rumah, alhamdulillah saudara atau teman ada semua. Memang saya gak ada saudara di sana, tapi mau gak mau, temennya yang ada di sana turut membantu," jelasnya.

Heri mengungkapkan proses kepulangan anaknya dibantu para Bobotoh dan anak Umuh Muchtar, Erwan Setiawan. Setelah itu jenazah bisa dibawa ke Bandung dengan menggunakan ambulance.

"Alhamdulillah akhirnya jenazah almarhum bisa dibawa ke Bandung dengan diwakilkan. Kemudian ada bantuan juga dari bapak Wakil Gubernur, Erwan. Makasih pak Erwan sempat datang dan mau mengurus kepulangan jenazah anak saya," ucapnya.

Dia mengaku tidak mengetahui persis kronologi peristiwa yang menimpa anaknya. Namun dirinya meminta peristiwa yang dialami anaknya bisa menjadi yang terakhir dan tidak terulang kembali.

"Memang ini katanya kecelakaan tunggal, katanya. Tapi saya juga masih kurang tahu kronologi lengkapnya. Tapi saya harap tidak ada lagi korban yang lainnya. Jadikan ini yang terakhir, jangan ada lagi berita duka, tidak ada yang lebih berharga daripada nyawa," tuturnya.

Heri menyebutkan anaknya tersebut telah mencintai Persib Bandung sejak masih kecil. Kata dia, kecintaannya tersebut telah mengalir secara turun temurun

"Kebetulan almarhum benar-benar dari kecil suka yang namanya sepak bola. Menjelang ke dewasa, SMP, SMA, beliau memang dari dulu suka. Termasuk saya sendiri pun dari kecil juga suka Persib. Jadi kecintaan ini memang turun temurun," kata Heri.

Dia menambahkan anaknya tersebut baru lulus Sekolah Menengah Atas (SMA). Kemudian aktivitas sehari-harinya adalah sebagai kurir makanan aplikasi online.

"Kesehariannya anak saya memang sudah beres sekolah. Sehari-hari kalau malam itu suka bekerja grabfood, kalau engga shopeefood. Saya hanya bisa ngasih support. Cuma memang takdir berbicara lain. Saya harap jangan terjadi lagi. Ini kejadian yang terakhir. Boleh kalian bersuka cita, senang ria, tapi keluarga tetap nomer satu," pungkasnya.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads