Kawasan Puncak di wilayah Cianjur, Jawa Barat (Jabar) punya satu ikon legendaris yang selalu dikenang keberadaannya oleh banyak orang. Ikon tersebut berupa bangunan menjulang yang kemudian dinamakan Tugu Botol Kecap oleh masyarakat sekitar.
Tapi sayang, setelah puluhan tahun menjadi saksi beragam cerita dari ratusan bahkan ribuan orang yang berkunjung ke Puncak, Tugu Botol Kecap kemudian dibongkar pada Juli 2022 silam. Tugu tersebut belakangan diketahui bakal direnovasi supaya keberadaannya lebih memikat banyak orang.
Setelah lebih dari dua tahun dibangun, Tugu Botol Kecap itu akhirnya kembali lagi. Konstruksinya bahkan lebih besar dari sebelumnya, yaitu dengan tinggi sekitar 12 meter dan memiliki diameter sekitar 2,6 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kehadiran Tugu Botol Kecap pun tak ayal membangkitkan memori banyak orang saat berkunjung ke kawasan Puncak, Cianjur, Jabar. Mulai dari cerita asmara, hingga kisah menarik lainnya, pernah menghiasi kenangan berdirinya bangunan di Kampung Puncak, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas ini.
Ternyata, rencana awalnya, Tugu Botol Kecap itu akan diresmikan langsung oleh pemerintah daerah setelah pembangunannya rampung dilaksanakan. Tapi belakangan, rencana itu batal sehingga tidak ada peresmian apapun setelah Tugu Botol Kecap berdiri kembali.
"Tidak ada peresmian, kemarin pagi sudah dibuka kain penutupnya," ungkap Iwan Hermawan (56), pemilik lahan, Selasa (28/10/2024).
Terlepas dari apapun itu, kehadiran Tugu Botol Kecap begitu dinantikan masyarakat di sekitar sana. Agus Mauludin (63) misalnya, warga setempat ini mengaku senang dengan kembalinya Tugu Botol Kecap yang sempat hilang.
"Tugu Kecap ini sudah jadi ikon kampung kami. Banyak cerita di baliknya, selain daripada jadi patokan bagi pengendara yang melintas. Makanya senang ada lagi sekarang dengan ukuran yang lebih besar," kata dia.
"Tugu botol kecap tidak sebatas tugu biasa atau monumen, tapi ikon kampung Puncak ini," tambahnya.
Dari keterangan yang ia dapatkan, Tugu Botol Kecap sudah berdiri sejak 1982 silam. Saat tugu ini dibongkar, Agus begitu kehilangan karena kampung halamannya tidak memiliki pamor apapun lagi di kalangan wisatawan.
"Tentu kami merasa kehilangan saat tugu botol kecap dibongkar. Karena ikon kampung ini jadi hilang," kata dia.
Salah satu cerita yang Agus tuturkan, banyak kisah yang terjadi di Tugu Botol Kecap. Mulai dari dijadikan tempat patokan oleh wisatawan saat melintas dari arah Jakarta menuju Puncak, ataupun mereka yang datang dari arah Bandung menuju Puncak.
"Tentu yang utamanya jadi patokan bagi pengendara," tuturnya.
Namun, lanjut dia, tidak sedikit para muda-mudi yang menjadikan botol kecap tersebut sebagai lokasi untuk bertemu sebelum jalan-jalan bersama di kawasan puncak. Di tempat ini lah, pertemuan itu dilakukan hingga akhirnya banyak orang melanjutkan perjalanannya.
"Ada juga yang pacaran, janjiannya di tugu ini. Jadi bertemu di sini kemudian lanjut pacaran di kawasan puncak," pungkasnya.
(ral/tey)