Bersakit-sakit Dulu Bersenang-senang Kemudian, Raphinha!

Soccer Update

Bersakit-sakit Dulu Bersenang-senang Kemudian, Raphinha!

Adhi Prasetya - detikJabar
Sabtu, 26 Okt 2024 18:00 WIB
BARCELONA, SPAIN - OCTOBER 20: Raphinha of FC Barcelona acknowledges the supporters during the La Liga EA Sports match between FC Barcelona and Sevilla FC at Estadi Olimpic Lluis Companys on October 20, 2024 in Barcelona, Spain. (Photo by Alex Caparros/Getty Images)
Raphinha (Foto: Getty Images/Alex Caparros)
Bandung -

Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian, peribahasa itu cocok menggambarkan Raphinha. Ia saat ini tengah menjalani masa-masa manis di musim ketiga bersama Barcelona.

Dikutip dari detikSport, Dua musim sebelumnya, winger 27 tahun itu mau menyerah. Namanya bahkan sudah masuk ke dalam daftar pemain yang bakal dikeluarkan dari tim, menyusul cedera dan kartu merah di awal musim.

"Ada beberapa momen, bukan hanya satu. Enam bulan pertama di sini, mulai dari bursa transfer musim panas hingga Piala Dunia, saya tak menjalani awal musim yang baik, jadi terlintas dalam pikiran saya untuk meninggalkan klub," ujar Raphinha kepada ESPN.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada banyak keraguan pada diri sendiri. Saya punya kebiasaan buruk untuk mengkritik diri sendiri dengan keras, jadi tekanan itu membuat saya berpikir untuk pergi."

"Kemudian, tentu saja, setelah Piala Dunia saya mampu bangkit, berhasil mencatatkan statistik bagus di enam bulan berikutnya."

ADVERTISEMENT

"Musim lalu, usai cedera yang saya alami, kartu merah (melawan Getafe di awal musim), dan juga di akhir musim, melihat banyak hal bahwa klub ingin melepas saya, bahwa para fan ingin saya pergi, itu juga membuat saya berpikir untuk pergi, ke tempat yang tak ada tekanan," jelas Raphinha.

Musim panas lalu, rumor transfer mengenai Raphinha sebetulnya masih ada. Apalagi saat itu Barca tengah mendekati Nico Williams yang baru saja tampil memukau dengan membawa Spanyol memenangi Euro 2024. Namun ia akhirnya memilih tetap bertahan.

Hingga akhirnya, Hansi Flick melihat potensi Rapinha untuk bermain lebih ke kiri, buka ke kanan seperti yang biasa ia perankan musim lalu. Ia juga dibebaskan untuk bermanuver dan melakukan cut-inside. Hasilnya ternyata oke.

Soccer Football - LaLiga - FC Barcelona v Sevilla - Estadi Olimpic Lluis Companys, Barcelona, Spain - October 20, 2024 FC Barcelona's Pedri celebrates scoring their second goal with Marc Casado, Lamine Yamal and Raphinha REUTERS/Albert GeaSoccer Football - LaLiga - FC Barcelona v Sevilla - Estadi Olimpic Lluis Companys, Barcelona, Spain - October 20, 2024 FC Barcelona's Pedri celebrates scoring their second goal with Marc Casado, Lamine Yamal and Raphinha REUTERS/Albert Gea Foto: REUTERS/Albert Gea

Musim ini ia telah mencetak sembilan gol dan delapan asis dalam 13 laga untuk Barcelona, termasuk hat-trick ke gawang Bayern Munich di Liga Champions pada Kamis (24/10) lalu. Padahal musim lalu ia butuh 37 laga untuk mencetak 10 gol dan 13 asis.

"Sepak bola takkan menyenangkan tanpa tekanan. Sepak bola harus ada sedikit tekanan. Saya selalu bermimpi bermain di klub besar, bermain di laga besar untuk timnas, dan Anda tak bisa mewujudkannya tanpa tekanan, itu datang sejalan (dengan mimpi besar)."

"Jadi, syukurlah, saya tidak membiarkan diri saya terbawa oleh pikiran-pikiran itu yang, pada akhirnya berakhir di kepala Anda saja. Saya hanya fokus bekerja keras dan beradaptasi dengan peran baru yang harus saya mainkan di lapangan," ujar Raphinha.

Artikel ini telah tayang di detikSport

(yum/yum)


Hide Ads