Band asal Yogyakarta, Sheila On 7, sukses menghibur penonton dalam konser Stadion Si Jalak Harupat, Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Sabtu (28/9/2024). Konser tersebut bertajuk 'Tunggu Aku di Bandung' itu berhasil menyita puluhan ribu penonton.
Pantauan detikJabar di lokasi, Senin (30/9/2024), beberapa pekerja tengah membereskan panggung yang berada di area bagian utara. Beberapa truk besar nampak bolak-balik untuk mengangkut material panggung yang telah dibereskan.
Lalu alas khusus penutup rumput semuanya telah dibuka oleh para pekerja. Alas khusus penutup rumput tersebut nampak telah disimpan di bagian luar stadion. Alas tersebut telah disimpan, tinggal menunggu diangkut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi rumput nampak sempat berbekas sedikit akibat tekanan alas tersebut yang diinjak oleh para penonton. Namun kondisi berbekas tersebut hanya terjadi di bagian dekat ke area panggung.
Beberapa sampah masih terlihat di area dalam stadion. Sampah tersebut berupa kertas bekas kembang api yang masih terlihat berserakan. Beberapa sampah nampak telah dimasukkan ke dalam kantong plastik sampah yang ada di tempat tersebut.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Bandung Erwin Rinaldi membenarkan jika kondisi rumput membekas pasca digunakan konser tersebut. Namun menurutnya hal tersebut akan kembali pulih beberapa hari.
"Iya itu tapakan (berbekas) lah, enggak apa-apa itu, enggak masalah. Satu atau dua hari udah bagus lagi, mekar lagi, biasalah ketekan kan, nanti udah mengembang lagi. Itu nggak akan mati, karena apa namanya akarnya udah kuat," ujar Erwin kepada detikJabar, Senin (30/9/2024).
Menurutnya hal tersebut hanya berbekas akibat adanya tekanan. Kata dia, rumput tersebut tidak mengalami mati dan tidak ada gangguan.
"Kita lakukan pengupasan lagi, di atas dicukur lah sedikit, ya nanti insya Allah rata lagi. Itu minor lah, enggak ada kerusakan, bisa dibilang enggak ada kerusakan," katanya.
![]() |
Pihaknya mengungkapkan saat ini pengelola tengah melakukan evaluasi pasca adanya konser tersebut. Bahkan dirinya saat ini masih menginventarisir beberapa area stadion.
"Iya sekarang lagi tahap evaluasi, pembersihan, sama mereka bongkar-bongkar juga, ya sama pembersihan lingkungan sampah, sama inventarisasi kalau ada yang rusak, sedang-sedang dilakukan lah," jelasnya.
Erwin mengaku penutup rumput telah dibongkar sejak awal. Sehingga saat ini yang masih dalam pembongkaran adalah bagian panggung.
"Masih ada (bongkar panggung) sampai sore, barusan masih, karena banyak sekali ini. Kalau penutup rumput udah udah duluan itu dibuka, tinggal mungkin panggung lah yang enggak agak lama," ucapnya.
Dia menegaskan yang paling disoroti adalah masalah sampah pasca konser. Dirinya pun langsung bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk pembersihan sampah di seluruh area stadion.
"Kita sama-sama lah dengan Dinas LH juga membantu untuk pembersihan lah gitu kita. Belum beres karena massanya menyebar lah gitu ya karena massanya juga lumayan banyak. Mungkin dua truk (besar) ada, kalau dikumpulin mah. Alhamdulillah tadi dari Dinas LH juga sudah ada," bebernya.
Erwin menambahkan adanya konser tersebut menjadi pemasukan bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, terutama dari sewa venue, pajak, hingga dari tiket.
"Iya jelas kita ada kan masuk ke Bapenda terus dari sewa juga ada kita, sewa itu 6 hari. Makanya ada loading-nya terus ada pembongkaran gitu. Jadi kita sewakan 6 hari. Lumayan lah kalau nggak salah, PAD di atas Rp 800 juta lah," kata Erwin.
"Itu baru PAD yang masuk ke kas daerah. Di luar pajak tadi tiket, terus yang lain-lainnya lebih banyak lagi UMKM itu ikut terangkat juga lah pasti banyak yang menambah peningkatan perekonomian juga alhamdulillah," pungkasnya.
(orb/orb)