Pada 2004 silam, Persib Bandung pernah menggaet sosok striker menjanjikan yang berasal dari Chile. Setelah di musim sebelumnya menjadi andalan bagi klub PSIS Semarang dengan membukukan 16 gol dari 25 pertandingan, karier juru gedor pemilik nomor punggung 9 malah merana selama berkostum Pangeran Biru.
Dia adalah Julio Lopez. J-Lo menjadi panggilan akrab dari bobotoh yang disematkan kepadanya. Ibarat mutiara, J-Lo saat itu digadang-gadang menjadi puzzle yang dinantikan sebagai pelepas dahaga bagi Persib yang sedang berburu status juara.
Tapi sayang, karier J-Lo di Persib ternyata tak bertahan lama. Hanya setengah musim dia bertahan, sebelum akhirnya terdepak dan kembali memutuskan pulang kampung ke negara asalnya, Chile.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum berseragam Persib Bandung, J-Lo merupakan pemuda yang bermain sepakbola di negara asalnya. Talentanya kemudian tercium PSIS Semarang dan langsung memboyongnya pada 2002 untuk memperkuat Laskar Mahesa Jenar.
Dua tahun berseragam PSIS, Persib kemudian kepincut dengan performanya di atas lapangan. Maung Bandung yang pada saat itu diarsiteki pelatih asal Chile, Juan Antonio Paez, kemudian membajak J-Lo pada 2004 untuk bergabung ke Kota Kembang.
Di Persib, J-Lo diduetkan dengan stiker sekaliber Adrian Colombo dari Uruguay. Tak butuh lama, gol perdana J-Lo pun tercipta pada pertandingan keduanya, sekaligus menjadi gol satu-satunya saat Persib mengalahkan PSMS Medan pada 7 Januari 2004 dengan skor tipis 1-0.
Sempat dielu-elukan, karier J-Lo di Persib malah mengalami penurunan. Setengah musim saja dia bertahan dengan catatan 7 gol dari 14 pertandingan. Setelah itu, J-Lo memutuskan pulang kampung dan membela klub di negara asalnya.
Kepergian J-Lo dari Persib tak hanya seorang diri. Tandemnya, Adrian Colombo juga memutuskan hengkang dari Kota Kembang. Rumor yang beredar saat itu, selain masalah cedera, J-Lo juga berselisih paham dengan internal Pangeran Biru.
Tapi kemudian, hanya dua tahun J-Lo berkiprah di kampung halaman. Pada 2007, dia kembali ke Indonesia dan bergabung dengan PSM Makassar.
Menariknya, ketajaman J-Lo masih begitu mengerikan setelah lama tak berkompetisi di Indonesia. Bersama PSM, dia membukukan 15 gol dari 21 pertandingan.
Setelah dari PSM, J-Lo berlabuh ke Persiba Balikpapan. Ketajamannya pun tak lantas hilang usai mencetak 15 gol dari 33 pertandingan.
Petualangannya kemudian berlanjut saat bergabung dengan Persisam Putra Samarinda hingga Persijap Jepara. Pada 2013, J-Lo bergabung dengan Persikabo Bogor dan mencetak 11 gol dari 21 pertandingan.
Tahun 2013 sekaligus menjadi perpisahan J-Lo dengan sepak bola Indonesia. Dia kemudian memutuskan untuk pensiun setelah mencetak total 110 gol selama berkiprah di Nusantara.
(ral/sud)