Tak hanya gelar juara yang diidam-idamkan 10 tahun lamanya, David da Silva juga sukses menyabet titel top skor dengan 30 gol. Sementara Ciro Alves tak kalah mengerikan dengan catatan 17 gol dan 12 assist di musim lalu.
Baca juga: Setitik Jejak Osvaldo Moreno di Persib |
Torehan duo bomber asal Brasil ini tak ayal jadi momok menakutkan untuk pertahanan lawan. Apalagi, di bawah racikan pelatih Persib, Bojan Hodak, keduanya tak pernah absen mencetak gol meskipun sudah dimatikan pergerakannya oleh lawan-lawannya.
Namun siapa sangka, sebelum Persib menemukan kepingan puzzle yang telah lama dinantikan, Maung Bandung beberapa kali sempat menjajal bomber dari Negeri Samba. Tapi ujung-ujungnya, kehadiran mereka gagal mewujudkan asa yang dinantikan Pangeran Biru sejak lama.
Duo bomber asal Brasil yang pernah dimiliki Persib yaitu Fabio Lopes Alcantara dan Rafael Alves Bastos. Keduanya didatangkan ke Kota Kembang musim 2008/2009 untuk memenuhi ambisi Maung Bandung menyabet juara pada kompetisi yang masih memakai format Liga Super Indonesia.
Saat digaet Persib, Fabio Lopes bukan pemain sembarangan. Penyerang kelahiran tahun 1977 itu merupakan top skor di klub asal Hongkong, Happy Valley, sekaligus menjadi juara Divisi Satu Hongkong musim 2005-2006.
Dari Happy Valley, Fabio Lopes lalu berlabuh ke klub Hongkong lain, Eastern AA. Di klub ini, ketajamannya juga belum berakhir setelah mengantarkan Eastern AA menjadi juara Hongkong Senior Shield 2007-2008.
Kontrak Fabio Lopes yang berakhir dengan Eastern AA membuat Persib kepincut. Ia lalu digaet pada putaran pertama Liga Super Indonesia (LSI) musim 2008-2009. Fabio pun mencatatkan debutnya ketika masuk sebagai pemain pengganti saat Persib menumbangkan Persitara 2-0.
Sayang, ekspektasi tinggi tak bisa diwujudkan Fabio Lopes. Ia kerap dicadangkan dan hanya tercatat melakukan 5 penampilan dengan menyumbang satu gol. Di putaran kedua, tepatnya pada Januari 2009, Persib mendepak Fabio Lopes setelah meminjamkannya terlebih dahulu ke Persija Jakarta.
Sama halnya dengan Fabio Lopes. Tandemnya saat itu di Persib, Rafael Alves Bastos lebih mengenaskan lagi. Meski beberapa kali menjadi andalan, Fabio Lopes harus menerima didepak Maung Bandung karena penampilannya kurang meyakinkan.
Datang dengan mengikuti proses seleksi lebih dulu, Rafael Bastos berhasil menembus skuad Pangeran Biru untuk musim 2008-2009. Ia lalu mencatatkan 20 penampilan dan berhasil menyumbang 10 gol untuk Persib di seluruh pertandingannya.
Sayang, pamor Rafael Bastos kalah dengan Cristian Gonzalez. Pada putaran kedua LSI 2008-2009, Persib yang sudah ngebet dengan pemain berjuluk El Loco itu kemudian mendatangkan Gonzalez untuk mengejar ambisi juara.
Akhirnya, Rafael Bastos bernasib seperti kompatriotnya, Fabio Lopes. Rafael Bastos tercatat hanya berseragam Persib selama satu musim. Setelah diputus kontraknya, nama Rafael Bastos tak pernah lagi terdengar lagi dalam persepakbolaan Indonesia.
Sebagai catatan, di musim tersebut, Persib memang berambisi untuk mengejar gelar juara. Tahun itu, Persib punya segudang pemain berlabel bintang. Wajar jika Fabio maupun Rafael tersingkir karena Maung Bandung waktu itu punya duet mematikan dalam diri Cristian Gonzalez dan Hilton Moreira.
Tapi pada akhirnya, Persib harus merelakan gelar juara musim 2008-2009 direbut Persipura Jayapura. Persib harus puas bertengger di posisi 3 dengan 66 poin, sementara Persiwa Wamena di posisi kedua dengan poin yang sama tapi unggul produktivitas gol.
(ral/orb)