Horor! Angel Di Maria Diteror Ancaman Pembunuhan

Soccer Update

Horor! Angel Di Maria Diteror Ancaman Pembunuhan

Mohammad Resha Pratama - detikJabar
Jumat, 02 Agu 2024 09:00 WIB
TURIN, ITALY - MAY 14: Angel Di Maria of Juventus arrives at the stadium prior to the Serie A match between Juventus and US Cremonese at Allianz Stadium on May 14, 2023 in Turin, Italy. (Photo by Chris Ricco - Juventus FC/Juventus FC via Getty Images)
Angel Di Maria (Foto: Juventus FC via Getty Images/Chris Ricco - Juventus FC)
Jakarta -

Pemain Timnas Argentina mendapatkan ancaman pembunuhan. Ancaman itu didapat Di Maria lantaran ada rencana dia akan pulang kampung untuk membela tim lamanya Rosario Central.

Dilansir dari detikSport, ancaman tersebut didapat Di Maria lewat paket yang dikirim ke tempat tinggal Di Maria saat pulang kampung di Funes Hills Miraflres.

Paket tersebut horor lantaran berisi ancaman mati untuk keluarga mantan pemain Manchester United tersebut. Bahkan di dalam paket itu berisi kepala babi yang disematkan peluru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak cuma ditujukan ke Di Maria dan keluarga intinya, saudara perempuan dan keluarga besarnya pun mendapat ancaman kematian.

"Ancaman itu muncul di lingkungan rumah orang tua saya dan menjadi ramai akhirnya, di saat bersamaan ada juga di rumah adik perempuan saya, yang sayangnya tidak tersiarkan berita karena adik saya dan suaminya takut untuk melaporkannya," ujar Di Maria kepada Rosario Central Canal 3.

ADVERTISEMENT

Ancaman itu ditujukan kepada Di Maria lantaran dirinya hendak memperkuat tim masa lalunya Rosaria Central. Alhasil, rencana kepulangan Di Maria pun gagal.

Di Maria sendiri memang berencana untuk pulang ke kampung halamannya usai kontraknya bersama Benfica tuntas. Dia ingin menghabiskan masa karir sepakbolanya di kampung halaman sebelum gantung sepatu.

Rosario adalah daerah dengan tingkat kriminalitas tinggi di Argentina. Angka pembunuhan di Rosario mencapai 22 per 100 ribu penduduk, lima kali lipat di atas rata-rata Argentina yang 'hanya' 4,2 per 100 ribu penduduk.

Selain itu, Rosario juga merupakan jalur potensial ekspor obat-obatan terlarang. Di kota itu ada sejumlah tim sepak bola, namun dua yang terbesar adalah Rosario Central dan Newell's Old Boys.

"Bulan-bulan yang mengerikan. Kami cuma bisa duduk dan menangis semalaman karena tidak bisa mewujudkan mimpi saya kembali ke klub tempat memulai debut profesional."

"Mereka yang tidak paham pasti belum pernah merasakan ada di posisi saya sedetik saja. Karena mudah saja menyalahkan orang di media sosial jika tidak berada dalam posisi itu."


Artikel ini sudah tayang di detikSport, baca selengkapnya di sini




(mrp/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads