Pesta juara Spanyol usai menjuarai Euro 2024 membuat murka Gibraltar. Pemicunya ialah kalimat dari gelandang Spanyol, Rodri.
Spanyol sukses menumbangkan Inggris di final Euro 2024 beberapa hari lalu. Spanyol pun berhak menyandang status sebagai juara Euro 2024.
Usai menjuarai ajang tersebut, para pemain Spanyol melakukan pesta juara di Madrid. Mereka diarak keliling kota hingga diterima di Istana Kerajaan Spanyol dan melakukan selebrasi di Plaza de Cibeles.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir detikSport, perayaan tersebut berlangsung meriah. Para punggawa Spanyol pun beraksi di atas panggung tak terkecuali Rodri.
Gelandang yang kini membela Manchester City itu kemudian memimpin chant di hadapan supoter yang berupa 'Gibraltar adalah bagian dari Spanyol'.
Ucapan Rodri membuat pemain lainnya Alvaro Morata bereaksi. Dia lantas menimpali ucapan Rodri itu.
"Bukankah kamu main di Inggris?" kata Morata yang dibalas Rodri dengan "Saya tidak peduli itu," katanya.
Sekedar diketahui, Spanyol dan Kerajaan Inggris masih berebut status sebagai pemilik sah Gibraltar. Gibraltar secara sah adalah bagian dari Kerajaan Inggris, tapi Spanyol membantahnya.
Spanyol menyebut Inggris sudah merebut dan meminta Gibraltar segera dikembalikan. Gibraltar sejatinya sudah dua kali menolak bersatu dengan Spanyol pada referendum 1967 dan 2002.
Gibraltar, yang berbatasan dengan Andalusia, sudah mengurus negaranya sendiri meski sejumlah hal seperti pertahanan dan hubungan luar negeri adalah tanggung jawab pemerintah Inggris.
Atas dasar itulah, chant Rodri berbuntut panjang. Federasi Sepakbola Gibraltar menganggap kalimat yang disampaikan Rodri merupakan bentuk pelecehan. Mereka mengadukan hal itu kepada UEFA, berharap adanya hukuman untuk Spanyol.
"Federasi Sepakbola Gibraltar mencatat adanya aksi provokatif dan penghinaan dalam perayaan juara Euro 2024 Timnas Spanyol," ujar pernyataan resmi Gibraltar.
"Federasi pun bertindak dengan mengajukan protes kepada UEFA terkait nyanyian dan chant dari seorang pemain, yang sudah menghina Gibraltar. Perbuatan seperti itu tidak boleh ada di sepakbola.
Artikel ini sudah tayang di detikSport, baca selengkapnya di sini
(mrp/dir)