Turnamen pramusim Piala Presiden 2024 akan kembali digelar. Pembukaan turnamen Piala Presiden 2024 rencananya digelar pada 19 Juli mendatang di Bandung, Jawa Barat.
Sebagai tuan rumah, Persib Bandung menyambut baik rencana gelaran Piala Presiden tersebut. Pelatih Bojan Hodak mengatakan, ajang tersebut akan dimaksimalkan untuk mempersiapkan tim sebelum berkompetisi di turnamen resmi.
"Ini bagus karena kami tidak perlu mengagendakan uji coba. Jadi kami akan memainkan tiga pertandingan setidaknya dan ini tentu saja bagus untuk persiapan kami menghadapi liga," kata Bojan, Kamis (11/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Piala Presiden nanti, Bojan Hodak mengaku tidak mematok target tinggi. Dia hanya ingin timnya bisa mematangkan persiapan untuk bertarung mempertahankan gelar juara Liga 1, termasuk berkiprah di level Asia.
"Targetnya untuk siap dalam menghadapi liga," singkatnya.
Sebelumnya diberitakan, kepastian digelarnya Piala Presiden didapat setelah Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, beserta Maruarar Sirait selaku Ketua Steering Committe (SC) Piala Presiden 2024 bertemu Presiden Indonesia Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (10/7).
"Kita akan menggulirkan tentu yang namanya Piala Presiden yang memang sebelum-sebelumnya sudah berjalan dengan baik," kata Erick yang dikutip detikSport dari detikNews.
Kabarnya hanya delapan klub Liga 1 yang menjadi peserta dan pemenangnya diganjar hadiah Rp 5 Miliar. Jumlah hadiah itu jauh lebih besar dibandingkan dengan hadiah juara Piala Presiden terakhir pada 2022, yakni Rp 2 Miliar.
Ara, begitu Maruarar disapa, menegaskan, hadiah fantastis diberikan oleh penyelenggara dikerenakan adanya kepercayaan dan transparansi yang selama ini terus dijaga.
"Itu berkat kepercayaan Pak Erick, jadi mencari sponsor tidak susah. Kalau dipercaya dan transparan sponsor pasti datang. Dukungan dari pihak swasta luar biasa," ujar Maruarar dalam keterangan pers.
Maruarar sebelumnya tercatat sebagai Ketua SC Piala Presiden 2015, 2017, 2018, dan 2019. Ajang ini selalu mengedepankan transparansi dan kembali menggandeng PricewaterhouseCoopers (PwC) untuk mengaudit perputaran uang.
"Piala Presiden adalah role model dalam transparansi. Nanti tidak ada uang negara. Baik itu dari BUMN, APBN maupun juga dari APBD. Tetapi semuanya dari sponsor. Dari swasta murni karena kita ingin membangun industri olahraga," ungkap Maruarar.
"Nanti Piala Presiden 2024 juga akan kembali di audit. Di mana selama ini juga diaudit oleh PwC yang memang sangat kredibel. Kelasnya juga internasional sehingga Indonesia juga akan makin dipercaya oleh dunia dalam bidang olahraga," tutup Ara.
(bba/yum)