Jovo Cuckovic dan Intrik di Internal Persib Bandung

Historisib

Jovo Cuckovic dan Intrik di Internal Persib Bandung

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 07 Jul 2024 08:00 WIB
Logo Persib Bandung.
Logo Persib Bandung (Foto: Ilustrasi Oris Riswan Budiana/detikJabar).
Bandung -

Persib Bandung telah mencatatkan diri sebagai juara Liga 1 Indonesia musim 2023/2024. Title ini sekaligus mematahkan mitos yang menghantui Maung Bandung setelah sekian tahun lamanya tidak akan pernah menjadi kampiun jika ditangani pelatih asing.

Mitos itu sukses disingkirkan pelatih bernama Bojan Hodak. Di bawah tangan dinginnya, juru taktik berkebangsaan Kroasia ini mampu mendongkrak daya juang David da Silva dan kawan-kawan yang punya prinsip pada hasil akhir pertandingan.

Sekian tahun sebelum kedatangan Bojan Hodak, Persib berulang kali menjajal peruntungan dengan mendaratkan pelatih asing ke Kota Kembang. Tapi hasilnya, mereka semua pada akhirnya terjungkal setelah gagal membawa Persib merengkuh gelar juara yang diidam-idamkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satunya pernah dialami pelatih berkebangsaan Serbia, Jovo Cuckovic. Sejak awal penunjukkannya, kehadiran Jovo yang waktu itu menjadi asisten pelatih memang tak bisa terlepas dari intrik di skuad Persib. Ia naik jabatan setelah ditunjuk pada September 2010 menggantikan Daniel Darko Janackovic.

Jadi, kronologinya bermula ketika Persib akan menghadapi kompetisi ISL musim 2010/2011. Saat peluncuran skuad, Darko Janackovic malah tak memperlihatkan batang hidungnya. Sebanyak 23 pemain diperkenalkan dan hanya dihadiri asisten pelatih saat itu, Robby Darwis serta pelatih kiper Anwar Sanusi.

ADVERTISEMENT

Absennya pelatih berkebangsaan Prancis, Darko Janackovic memang bukan menjadi rahasia lagi. Pada tahun tersebut, Persib sedang dilanda kisruh segitiga di tataran internal antara pemain, pelatih dan manajeman.

Tak butuh waktu lama, manajemen kemudian mengumumkan nasib Darko Janackovic di Persib. Tepat pada September 2010, Jovo Cuckovic yang sebelumnya menjabat asisten pelatih, diperkenalkan sebagai juru taktik baru Persib menggantikan Darko Janackovic.

Penunjukkan Jovo pun terbilang mendadak. Pasalnya, Persib hanya punya 2 hari lagi menjelang kick off ISL musim 2010/2011. Apalagi, Darko Janackovic baru saja dikontrak pada Juli 2010.

Ditunjuknya Jovo saat itu seperti membawa angin segar bagi para punggawa Persib. Salah satunya diutarakan Eka Ramdhani yang menganggap sosok Jovo lebih dekat dengan pemain dibanding Darko Janackovic.

"Jovo lebih dekat dengan para pemain. Secara pribadi, saya tidak ada masalah dengan penunjukan beliau (Jovo-red)," kata Eka Ramdhani pada saat itu, Jumat (24/9/2010).

"Selama sebulan lebih para pemain berlatih, itu programnya dia (Jovo - red). Para pemain juga lebih respect (hormat-red) sama Jovo," ujarnya menambahkan.

Jelang menghadapi liga, Jovo juga diberi skuad bertabur bintang. Sejumlah pemain sekaliber Nova Arianto, Christian Gonzales hingga Hilton Moriera, didatangkan ke Kota Kembang supaya Persib bisa memburu gelar juara.

Namun ternyata, harapan itu tetap saja menemui kebuntuan. Di 6 pertandingan awal, Persib hanya mampu mengemas 4 poin dengan rincian 4 kali kalah, sekali imbang dan sekali menang, hingga membuat Maung Bandung terbenam di peringkat 14 klasemen sementara.

Paling menyakitkan, yaitu kekalahan telak dariPersija Jakarta pada Sabtu 30 Juli 2010. GawangPersib yang dijaga Markus Horison, kebobolan 3 gol yangdilesatkan GregNwokolo,Aliyudin dan Bambang Pamungkas.

Tak ayal, catatan minor di awal itu membuat karir Jovo terancam. Manajer Persib saat itu, Umuh Muchtar bahkan menyebut hasil memalukan yang dialami Maung Bandung karena masalah kesulitan komunikasi antara pemain dan pelatihnya.

"Kalah menang bagi kami tetap harus dievaluasi. Tentunya kita tidak mau Persib terus terpuruk karena ada kendala bahasa antara anak-anak (pemain - red) dengan pelatihnya," ujar Umuh saat itu.

Pada waktu itu, Umuh menyebut, skuad Persib mengeluhkan bahasa yang digunakan Jovo sama sekali tidak bisa dimengerti. Walaupun menggunakan Bahasa Inggris, aksen yang dituturkan Jovo disebut tidak dipahami para pemain ketika di lapangan.

Bukan hanya itu saja, Umuh pada saat itu bahkan berani menunjuk hidung para investor yang diklaim ikut menambah panas kisruh di internal Persib Bandung. Menurutnya kala itu, intervensi pemegang saham dianggap sebagai biang kerok menurunnya performa Persib dalam beberapa pertandingan.

"Pemegang saham dari Jakarta terlalu memaksakan kehendak. Jakarta (konsorsium pengusaha pemegang saham Persib - red) terlalu intervensi," tegas Umuh.

"Salah satunya adalah dengan memaksakan pelatih asing untuk menjadi pelatih Persib. Dulu saja, tiba-tiba maksa menggunakan Darko untuk melatih Persib. Masa pelatih baru hadir langsung dikontrak Rp 1,5 miliar. Belum lagi banyak keanehan yang lain seperti menggonta-ganti struktur tim yang ada," keluh Umuh.

Pada 2010, Persib memang sudah terlepas dari kepemilikan Pemkot Bandung. Konsorsium pengusaha Jakarta waktu itu diketahui memiliki 60 persen saham Persib melalui PT Persib Bandung Bermartabat (PBB).

Konsorsium pun kemudian membantah tudingan ini. Mereka pada saat itu menolak dijadikan kambing hitam atas anjloknya performa Persib di awal-awal bergulirnya liga.

"Kalau yang dimaksud intervensinya kita dulu Darko, ya memang benar. Namun itu semua untuk kebaikan Persib. Nah tapi kan kita juga tak memaksa, ketika mereka (manajemen-Red) minta pelatih diganti, kita ikuti. Terus mereka sendiri yang memilih Jovo, " ujar juru bicara Konsorsium yang meminta identitasnya disembunyikan kepada detikbandung melalui telepon, Kamis (4/11/2010) silam.

Pernyataan tersebut membantah perkataan dari Manajer Persib Umuh Muchtar sebelumnya. Umuh menilai menurunnya performa Persib, karena pemegang saham terlalu intervensi, salah satunya soal pemilihan pelatih.

"Terus terang kita tidak percaya beliau (Umuh-red) bicara seperti itu. Tapi kalau faktanya memang beliau bilang itu, rasanya tuduhan intervensi kurang tepat," ujarnya.

Dia juga mengaku heran kenapa manajemen yang meminta pertanggungjawaban terhadap pemegang saham.

"Harusnya kalau Persib terpuruk, kita sebagai pemegang saham yang menanyai manajemen, kenapa bisa seperti ini, bukan sebaliknya. Tapi sekali lagi saya tegaskan, saya tidak mau memperkeruh suasana," tandasnya.

Meski gonjang-ganjing ini terjadi, Jovo nyatanya masih memimpin latihan Persib hingga 15 November 2010. Jovo saat itu ditemani asistennya, Robby Darwis, menggembleng fisik dan mental Gilang Angga cs.

Namun rupanya, manajemen sudah mengambil keputusan mengenai nasib Jovo Cuckovic. Setelah melalui rapat dengan pemegang saham pada 20 November 2010, Persib resmi mengakhiri kerjasama dengan Jovo.

Daniel Roekito kemudian ditunjuk menggantikan Jovo. Persib kemudian menyiapkan posisi baru bagi Jovo, yaitu sebagai direktur teknik atau sebagai penasehat pelatih.

Daniel Roekito ditunjuk setelah rekam jejaknya yang gemilang di kompetisi Indonesia. Dia saat itu pernah mengantarkan Persik kediri menjadi juara, sekaligus bereuni kembali dengan Christian Gonzales yang merupakan mantan anak didiknya.

Setelah namanya tak lagi terdengar, Jovo diketahui hijrah ke Pelita Bandung Raya pada musim 2012/2012. Tapi setelah itu, nama Jovo menghilang dari dunia sepakbola di Indonesia.

Halaman 2 dari 2
(ral/mso)


Hide Ads