Euforia perayaan juara Persib Bandung yang baru saja meraih trofi Liga 1 2023/2024 tercoreng aksi tidak terpuji yang dilakukan oknum Bobotoh. Oknum Bobotoh itu merusak sebuah mobil dengan pelat nomor B. Padahal pemilik mobil mengaku adalah warga Bandung.
Pemilik mobil tersebut diketahui bernama Vivi. Saat kejadian, Vivi bersama suami dan dua anaknya baru saja pulang nonton bareng (nobar) final leg kedua antara Persib Bandung vs Madura United pada Jumat (31/5) malam.
"Sebenarnya pas euforia itu kita habis nobar Persib juga di daerah (jalan) Padjajaran, bawa anak senang semuanya kita merayakan, tapi karena mobil pelat B, dicegat di jalan," ucap Vivi saat bertemu Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin di Gedung Sate, Bandung, Selasa (4/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vivi menceritakan, setelah pertandingan selesai pukul 21.00 WIB, dia tidak langsung pulang ke rumahnya di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Dia menunggu situasi jalan sepi lantaran saat itu Bobotoh turun ke jalan merayakan keberhasilan Persib jadi juara.
"Selesai acara Persib itu kan jam 9, terus kita nggak langsung pulang karena memang rame dan sadar mobil pelatnya B gitu walaupun kita orang Bandung. Ditunggu sampai setengah 11, sudah agak kondusif," tuturnya.
"Pulang, anak-anak udah tidur karena kan emang udah malem di mobil. Di tengah jalan di Jalan Garuda, dicegat oknum-oknum Bobotoh, diteriakin pelat B. Suami sebenarnya sudah buka kaca, orang Bandung gitu ngomong pakai bahasa Sunda," lanjutnya.
Namun ucapan suami Vivi yang menjelaskan jika mereka merupakan orang Bandung tidak digubris oleh oknum Bobotoh. Massa kemudian merusak kaca mobil.
"Ini saya ada anak kecil tolong jangan diapa-apain gitu. Saya juga orang Bandung enggak, dipeduliin. Suami karena udah terlanjur buka kaca jadi pengin disamperin dan ada yang mukul kaca juga, ada yang dorong-dorong mobil seperti itu," jelasnya.
Akibat peristiwa itu, kaca mobil Vivi pecah dan serpihannya sempat mengenai badan sang anak. Bahkan keesokan harinya, salah satu putranya mengalami demam karena tidak bisa tidur di malam tersebut.
"Anak demam, luka fisik (gak ada), kena pecahan kaca tak bisa tidur. Tapi sekarang sudah ceria lagi, semoga tak trauma," ujar Vivi.
Vivi mengaku tidak mempermasalahkan kaca mobilnya yang pecah. Namun dia khawatir putranya mengalami trauma akibat peristiwa yang mencekam itu. Dia juga tidak menyebut jika perbuatan itu merepresentasikan Bobotoh secara menyeluruh.
"Kita jadi bukan merepresentasikan Bobotoh secara keseluruhan karena Bobotoh yang baik-baik juga banyak tapi mungkin harapannya ke depannya supaya Bobotoh yang seperti ini bisa diterbitkan," harapnya.
Sementara Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin mengharapkan agar Bobotoh bisa jauh lebih dewasa. Sebagai salah suporter terbesar di Indonesia, dia meminta Bobotoh untuk tertib mendukung Persib Bandung.
"Saya ingatkan kepada Bobotoh agar tertib karena ada orang Bandung juga cuma karena pakai (mobil) pelat B diacak-acak dan saya agak sedih dengarnya harusnya Bobotoh jadi yang terbaik, tertib," singkatnya.
(bba/yum)