Sederet Fakta Persib Bandung Juara Liga 1 Indonesia

Sederet Fakta Persib Bandung Juara Liga 1 Indonesia

Tim detikJabar - detikJabar
Sabtu, 01 Jun 2024 12:31 WIB
Persib Bandung juara Liga 1 2023/2024. Maung Bandung memastikannya usai menang 3-1 atas Madura United, mengunci gelar dengan agregat 6-1.
Persib Bandung juara Liga 1 (Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom).
Bandung -

Persib Bandung berhasil keluar sebagai juara Liga 1 Indonesia. Pencapaian ini sekaligus memutus puasa gelar Maung Bandung selama 10 tahun lamanya.

Kampiun Liga 1 Indonesia musim 2023/2024 diamankan Persib setelah mengandaskan Madura United di babak final Championship Series. Agregat 6-1, sudah cukup bagi Pangeran Biru untuk menyabet gelar juara itu.

Berikut ini rangkuman detikJabar mengenai sederet fakta Persib juara Liga 1 Indonesi musim 2023/2024:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Masuk Zona Degradasi dan Ganti Pelatih di Tengah Musim

Persib memulai Liga Indonesia musim 2023/2024 dengan perjalanan kurang memuaskan. Maung Bandung bahkan terseok-seok kala masih dibesut pelatih asal Spanyol, Luis Milla.

Padahal di musim sebelumnya, Persib finish di peringkat ketiga. Tapi entah kenapa, target juara seolah menjadi beban bagi Luis Milla untuk mengangkat performa Persib Bandung.

ADVERTISEMENT

Hasilnya saat itu, Persib langsung terlempar ke zona degradasi di pekan keempat Liga Indonesia 2023/2024. Yang lebih mengejutkan, Luis Milla pun memilih mundur dari kursi kepelatihan.

Milla memutuskan untuk mengakhiri kerjasama dengan Persib pada 15 Juli 2023. Setelah ditinggal Milla, manajemen lalu menunjuk Bojan Hodak sebagai pelatih baru pada 26 Juli 2023.

2. Bojan Hodak Bawa Filosofi Baru ke Skuad Persib Bandung

Setelah ditunjuk menjadi pelatih, Bojan Hodak langsung menggebrak. Ia merubah filosofi permainan Luis Milla yang lebih mengedepankan penguasaan bola.

Dengan racikan khasnya, Persib perlahan mulai menunjukan perubahan. Hodak memang tak langsung mulus saat jadi juru taktik Persib, sebab di dua laga awalnya tak ada kemenangan yang ia persembahkan.

Namun setelah itu, Persib langsung melaju kencang dengan rekor 14 laga beruntun tak terkalahkan. Selanjutnya, Persib sempat naik-turun, hingga akhirnya bisa finis di peringkat kedua reguler series.

Kesuksesan Persib jadi juara tidak terlepas dari gaya bermain yang diterapkan Bojan Hodak. Ia sempat mengisyaratkan lebih penting menciptakan gol, peluang, dan tembakan ketimbang menguasai permainan.

"Apakah penguasaan bola itu penting? Saya hanya bertanya. Apakah memainkan bola oleh empat pemain belakang itu penting? Yang terpenting adalah gol, peluang dan tembakan," kata Bojan beberapa waktu lalu.

"Penguasaan bola itu penting untuk anak-anak di bawah 12 tahun karena itu jadi latihan untuk melakukan operan dan mengarahkan bola pada target. Tapi di sepakbola profesional, yang penting bagaimana caranya untuk menang, tidak ada yang lain," tegasnya.

Selain itu, transisi permainan juga sangat penting dalam menopang hasil manis Persib. Persib di tangan Bojan Hodak jadi tim menyeramkan dalam urusan serangan balik.

"Bisa dilihat bahwa serangan balik adalah bagian dari permainan dan kalian harus tahu ada lima situasi di pertandingan. Ketika lawan menguasai bola, ketika tim sendiri menguasai bola, transisi bertahan, transisi menyerang dan set piece. Jadi tim harus bagus dalam lima situasi itu," jelas Bojan Hodak.

3. Tim Paling Ganas Mencetak Gol

Kesuksesan Persib melaju ke Final Championship Series tidak terlepas dari efektivitas permainan tim. Dengan tangan dinginnya, Bojan Hodak merombak gaya bermain tim.

Skor agregat 6-1 di final pun jadi bukti. Mayoritas gol ke gawang Madura United dilakukan dari hasil serangan balik cepat. Begitu juga laga semifinal melawan Bali United.

Tak hanya itu saja, Persib menjadi tim paling produktif di Liga 1 musim ini. Dari 34 pertandingan di babak Reguler Series, Persib total mencetak 65 gol, ditambah 10 gol di babak Championship Series.

4. Pecahkan Mitos Juara di Tangan Pelatih Asing

Sederet pencapaian Persib tahun ini juga begitu bermakna bagi pelatih Bojan Hodak. Salah satunya, Bojan memecahkan mitos pelatih asing yang takkan bisa membawa Persib menjadi juara.

Di tangan Bojan Hodak, ia menjadi pelatih asing pertama yang memberikan gelar juara untuk Persib. Sedangkan pelatih-pelatih sebelumnya, paling maksimal hanya jadi runner up.

5. Duo Brazil Jadi Pembeda

Menjadi tim paling produktif hingga melakukan ke Final Championship Series, Persib harus berterima kasih kepada duo pemain asal Brazil, David da Silva dan Ciro Alves. Sebab setengah dari total gol Persib disumbangkan keduanya.

David da Silva saat ini tercatat telah menorehkan 30 gol dan membuat namanya bertengger di urutan teratas top skor. Sementara Ciro, mengemas 15 gol dan 12 assist. Duet David dan Ciro di lini depan Persib selalu jadi ancaman bagi klub manapun.

Selain gelar juara, ada hal lain yang membuat perjalanan musim ini makin istimewa bagi Persib. David da Silva keluar jadi top skor, dan Bojan Hodak dinobatkan jadi Pelatih Terbaik.

(ral/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads