Bobotoh memenuhi stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu (18/5/2024). Namun ramainya penonton yang memadati laga Persib Bandung melawan Bali United tersebut tidak berdampak pada penjualan atribut.
Salah satu pedagang yang mengeluhkan penjualan pada laga tersebut adalah Mukhlis (38). Pria asal Desa Rahayu, Margaasih tersebut mengaku belum ada dampak dari adanya pertandingan tersebut.
"Penjualan sekarang agak kurang. Saya tadi jualan dari jam 1 siang," ujar Mukhlis, kepada detikJabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya menjelaskan jika penjualan ramai bisa mendapatkan cuan hingga jutaan. Namun kata dia, penjualan saat ini lesu tidak sampai target yang diiinginkannya.
"Kalau ramai mah bisa sampai Rp 2 juta. Sekarang mah baru laku sekitar Rp 200 ribu," katanya.
Mukhlis mengaku sempat mengalami puncak penjualannya saat Persib Bandung juara tahun 2014 silam. Dia menjelaskan bisa mendapatkan keuntungan hingga jutaan.
"Kalau juara mah omset suka alhamdulillah bisa lebih Rp 5 juta mah ada. Dulu pas 2014 pas ramai-ramai konvoi saya dapet lah segituan mah," jelasnya.
Dia mengungkapkan berjualan atribut Persib hanya saat pertandingan. Dalam kesehariannya bekerja di industri rumahan sebagai penjahit.
"Jualan pas Persib main aja. Kerja ngejahit home industri. Buat jualan di pasar tumpah di TKI. Tapi kalau di pasar tumpah mah macem-macem gak hanya atribut Persib," ucapnya.
Dirinya menjual berbagai atribut Persib, diantaranya topi, bucket hat, syal, dan topi Viking. Atribut tersebut dijual dari mulai Rp 35 ribu sampai Rp 60 ribu.
"Rata-rata dijual dengan harga Rp 35 ribu. Tapi kalau syal dengan ukuran besar harganya sampai Rp 60 ribu," bebernya.
Mukhlis menyebutkan menurunnya penjualan tersebut semenjak pemberlakukan tiket online. Sehingga para penonton dari luar kota menurun.
"Menurun penjualan dari mulai tiket online. Jadi orang-orang yang dari luar kota susah dapetnya. Soalnya yang suka beli teh penonton yang luar kota," tuturnya.
Dia berharap penjualannya bisa kembali ramai. Hal tersebut bisa membantu perekonomian keluarganya.
"Iya semoga bisa kembali ramai lagi penjualan. Lumayan soalnya dari penjualan ini bisa menyekolahkan kedua anak saya," pungkasnya.
(yum/yum)