Wasit Korea Selatan Vs Indonesia yang Pernah Bikin Kecewa Bobotoh

Wasit Korea Selatan Vs Indonesia yang Pernah Bikin Kecewa Bobotoh

Bima Bagaskara - detikJabar
Jumat, 26 Apr 2024 13:00 WIB
SYDNEY, AUSTRALIA - MARCH 02: Referee Shaun Evans signals a yellow card to Keanu Baccus of the Wanderers during the A-League match between the Western Sydney Wanderers and Melbourne City at Bankwest Stadium, on March 02, 2021, in Sydney, Australia. (Photo by Mark Kolbe/Getty Images)
Shaun Evans. (Foto: Getty Images/Mark Kolbe)
Bandung -

Timnas Indonesia melaju ke semifinal Piala Asia U-23 2024 usai menang dramatis atas Korea Selatan lewat drama adu penalti. Di balik kemenangan Garuda Muda, sosok wasit Shaun Evans menuai pujian.

Duel Indonesia vs Korea Selatan pada perempat final Piala Asia U-24 2024 berlangsung di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha Qatar, Jumat (26/4). Kedua tim bermain imbang 2-2 selama 120 menit. Pertandingan pun dilanjut dengan adu penalti dan Indonesia memastikan tiket ke semifinal setelah menang 11-10.

Dalam laga itu, wasit Shaun Evans mendapat pujian karena membuat keputusan yang dianggap menguntungkan bagi Indonesia. Setidaknya ada tiga keputusan wasit asal Australia itu yang dinilai apik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertama, Shaun Evans menganulir gol Lee Kang-Hee di menit ke-8. Setelah mengecek VAR, Evans menganggap gol tersebut tidak sah karena pemain Korea berada dalam posisi offside.

Kedua, Shaun Evans memberi kartu merah kepada penyerang Korea, Lee Young-jun. Dia dianggap melakukan pelanggaran keras kepada Justin Hubner di menit 70 dan harus keluar lapangan.

ADVERTISEMENT

Terakhir, Shaun Evans mengulang tendangan penalti Justin Hubner. Justin yang jadi penendang kelima gagal mengeksekusi bola. Namun Evans melihat penjaga gawang Korea Baek Jong-beom bergerak lebih dulu. Saat eksekusi kedua, Justin sukses menjalankan tugasnya.

Beberapa keputusan Shaun Evans itu mendapat banyak apresiasi dari warga Indonesia. Dia dianggap memberi keuntungan bagi pasukan Shin Tae-yong. Nama Shaun Evans sendiri tidak asing bagi sepakbola nasional.

Evans pernah diminta PSSI untuk jadi pengadil di kompetisi Liga 1, tepatnya tahun 2017 lalu. Salah satu pertandingan yang dipimpin Evans ialah laga Persija Jakarta vs Persib Bandung.

Pertandingan itu jadi yang paling diingat bobotoh dari sosok Shaun Evans. Sebab dia membuat sejumlah keputusan kontroversial yang membuat Persib akhirnya kalah WO dalam laga yang digelar di Stadion Manahan, Solo, 3 November 2017 silam.

Pada laga itu, Persib berhasil mencetak gol lewat tandukan Ezechiel N'Douassel di menit ke-28. Namun gol Maung Bandung dianulir Evans karena dinilai bola belum masuk ke gawang.

Padahal jika melihat tayangan ulang, bola tandukan Eze sempat memantul ke tanah sebelum mengenai jaring bagian dalam atas gawang Andritany. Protes pun dilancarkan para pemain Persib.

Namun wasit tetap dengan keputusannya untuk menyatakan sundulan Eze tersebut tidak berbuah gol. Skor 0-0 pun bertahan hingga babak pertama selesai.

Persib sempat kembali melakukan protes pada awal babak kedua dengan menolak masuk ke dalam lapangan lantaran golnya di babak pertama dianulir. Namun setelah berdiskusi akhirnya para pemain mau untuk masuk ke lapangan untuk memulai pertandingan.

Bukan cuma itu, Evans membuat keputusan berani dengan mengusir bek Persib, Vladimir Vujovic di menit ke-81 setelah melakukan protes kepada Evans.

Persib yang kecewa dengan keputusan Evans akhirnya memutuskan tidak melanjutkan pertandingan dengan posisi skor 0-1 untuk keunggulan Persija. Evans pun menghentikan pertandingan dan meniup pluit panjang pada menit ke-83.

Persib kemudian dinyatakan kalah WO atas Persija dengan skor 3-0. Selain kalah WO, Persib juga diwajibkan membayar denda sebesar Rp 200 juta ke Komdis PSSI.




(bba/orb)


Hide Ads