Bojan Hodak menjadi pelatih berkebangsaan asing yang ketiga belas kalinya dalam sejarah permainan Persib Bandung. Jauh sebelum itu, Persib pertama kali mendapat pelatih asing pada Juni 1981.
Namanya Marek Janota, ia adalah pemain dan manajer sepak bola Polandia. Usia Janota saat menakhodai Persib. Sebelumnya, Janota terlebih dahulu menjadi pelatih asing pertama bagi rival terkuat Maung Bandung, Persija Jakarta.
Baca juga: Keributan di Derby Bandung gegara Handuk |
Sejak tahun 1974-1978, Janota berkarier menjadi pelatih untuk kesebelasan U-18 Polandia. Pada April 1977, ia dipanggil ke Jakarta, Indonesia untuk menjadi pelatih asing pertama bagi Macan Kemayoran. Di Jakarta, nama Janota berkibar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria kelahiran Warszawa, Polandia itu dianggap meninggalkan prestasi gemilang. Marek Janota memperkuat klub Persija Jakarta pada kompetisi Perserikatan musim 1978/79. Dilansir dari laman resmi Persija, saat itu Janota tak datang ke Persija Jakarta sejak awal musim.
Janota baru datang ke Persija Jakarta saat kompetisi Perserikatan sudah memasuki paruh kedua putaran final. Ia ditugaskan Manajer Persija, Bob Hippy, untuk menggantikan pelatih Suwardi Arlan. Di sini lah tangan dinginnya mulai beraksi.
Janota justru memilih pemain muda seperti Marsely Tambayong, Sofyan Hadi, Junaidi Abdillah, Johanes Auri, Simson Rumapasal, Rully Nerre, dan penyerang Andi Lala. Tanpa ekspektasi tinggi, racikan Marek Janota membuat Persija tampil apik.
Mengandalkan pola permainan bertahan ala catenaccio Italia, Persija hanya mendapat satu kekalahan di putaran kedua saat melawan PSM Makassar. Tiga pertandingan lainnya berujung kemenangan. Macan Kemayoran berpesta di Senayan, keluar sebagai juara kompetisi perserikatan 1978/79.
Pada Januari 1979, Janota tak lagi melatih Persija. Ia kemudian mengelola timnas Indonesia selama beberapa bulan. Ia sempat pulang untuk melatih klub bola kampung halamannya, Hutnik Warszawa pada 1980. Sampai akhirnya, tugas untuk kembali ke Indonesia memanggil.
Marek Janota dikenal mampu mengenali bakat-bakat emas pemain di lapangan hijau. Pada tahun 1940-1970 itu, pemor Persib Bandung memang tengah redup.
Kedatangan Janota membuat Persib diisi pemain muda Jawa Barat seperti Robby Darwis, Sobur, Ajat Sudrajat, Suryamin, Iwan Sunarya, Boyke Adam, Adeng Hudaya, Wolter Sulu, Djajang Nurdjaman, dan beberapa nama lain.
Segala taktik ditempuh, demi menghantarkan Persib promosi ke Divisi Utama Perserikatan. Pangeran Biru kala itu sedang terlempar di Kasta kedua (Divisi I) Perserikatan.
Bongkar pasang pemain membuat kualitas Janota diragukan. Namun Janota cuek dan tetap getol mengajak anak-anak asuhnya berlatih setiap hari.
Cara Janota memang menarik, salah satunya dengan kedatangan mendadak Robby Darwis, pemuda dari Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Disadur dari buku Surat dari & untuk Pemimpin: Menjadi Indonesia oleh TEMPO Publishing, Janota melirik Robby karena dinilai sukses bermain di salah satu klub liga amatir Bandung, FC Setia.
Bagian pertahanan dinilai menjadi posisi yang paling tepat untuk Robby, dengan postur tubuhnya yang besar. Secercah harapan mulai terlihat pada bebearpa pertandingan seperti Piala Tugu Muda III/1980 di Semarang, Piala Yusuf IX/1980 di Makassar, dan Piala Gubernur Sumatera Selatan di Palembang.
Lagi-lagi, tangan dingin Janota berhasil menyetel Persib Bandung dengan sempurna. Trofi kemenangan pun diraih Maung Bandung pada tahun 1980-an dan 1990-an.
Seperti pertandingan Divisi I Perserikatan tingkat rayon, Persib Bandung berhasil menghabisi dua lawannya di Grup III. Dilanjut dengan gelar juara Turnamen Piala Siliwangi III/1980, membabat habis lawan-lawan dari Divisi Utama Perserikatan, PSIS Semarang dan Persija Jakarta.
Buah manis berlatih dan berharap tanpa henti, akhirnya membawa Persib Bandung maju ke Divisi Satu Perserikatan PSSI tingkat nasional.
Namun sayang, gemilang prestasi yang dibawa oleh Janota tak menjamin pengurus Persib mempertahankannya. Janota diputuskan tak lagi membersamai Persib sebelum Divisi I Perserikatan tingkat nasional digulirkan.
Keputusan pengurus Persib yang baru saat itu, tidak menghendaki Janota menduduki posisi pelatih. Janota digantikan oleh Risnandar Soendoro.
Setelah Janota, hampir 20 tahun Persib tidak menggunakan jasa pelatih asing. Baru memasuki tahun 2000-an, Persib mencoba menggunakan pelatih Polandia Marek Andezj Sledzianowski meski hasilnya buruk, Persib berada di zona degradasi.
Tak terdengar lagi ke mana Marek Janota kemudian berlabuh. Setelah menjadi pelatih, ia kemudian hanya sebagai penasihat bagi Persib. Laman Transfermarkt mencatat Janota meninggal di usia 83 tahun, pada Agustus 2021.
(aau/orb)