Persib yang Menggila Saat di Semifinal

HistoriSib

Persib yang Menggila Saat di Semifinal

Bima Bagaskara - detikJabar
Sabtu, 02 Mar 2024 18:30 WIB
HistoriSib.
(Foto: Ilustrasi Oris Riswan Budiana/detikJabar)
Bandung -

Liga 1 2023/2024 sudah memasuki pekan ke-26. Tim-tim kuat yang jadi kandidat juara pun mulai bisa diperhitungkan jika melihat dari klasemen sementara. Namun, Liga 1 musim ini menggunakan format berbeda dari sebelumnya.

Di awal musim, PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengumumkan format baru untuk kompetisi Liga 1. Format baru itu ialah penggunaan dua tahap kompetisi, yakni reguler series dan championship series. Nantinya, empat tim teratas berhak lolos ke babak championship series.

Mengacu jadwal yang ada, championship series akan digelar pada 4-26 Mei 2024. Di fase ini, kompetisi akan digelar dengan format kandang tandang di babak semifinal. Dua pemenang kemudian akan saling berhadapan di partai final demi mengangkat trofi juara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, empat tim berpeluang lolos ke babak championship series. Keempat tim itu ialah Borneo FC Samarinda (60 poin), Persib Bandung (45 poin), Bali United (45 poin) dan PSIS Semarang (42 poin). Jika bisa terus menjaga posisi tersebut hingga pekan 34, keempat tim itu dipastikan melaju ke championship series.

Menariknya, Persib Bandung punya tradisi jadi juara saat kompetisi digelar dengan format mirip dengan Liga 1 saat ini. Itu terbukti dari dua bintang di dada Persib yang diraih di tahun 1994/1995 dan 2014 dimana Persib mengalahkan lawan-lawannya di partai final dan keluar sebagai juara.

ADVERTISEMENT

Di Liga Indonesia edisi perdana, Persib yang saat itu dilatih Indra Thohir sempat terseok-seok di babak penyisihan grup wilayah Barat. Persib yang diperkuat Sutiono Lamso hingga Robby Darwis saat itu, hanya mampu finis di urutan kedua di bawah Pelita Jaya.

Di babak delapan besar, Persib perlahan mulai bangkit. Maung Bandung menjadi juara grup B dan lolos ke semifinal setelah menahan imbang Petrokimia 0-0, menang 2-1 atas Medan Jaya dan mengalahkan Asyabaab Salim Grup Surabaya (ASGS).

Di semifinal, Persib bertemu Barito Putera. Persib harus bersusah payah mengalahkan Barito. Gol semata wayang Kekey Zakaria jadi penentu kemenangan dan membawa Persib melaju ke partai final.

Partai final berlangsung di Stadion Utama Senayan, Jakarta dengan dipenuhi puluhan ribu Bobotoh. Persib saat itu menghadapi Petrokimia. Sutiono Lamso jadi pahlawan dengan satu golnya dan membawa Persib meraih gelar juara.

Hasil itu juga membuat Persib sukses mengawinkan gelar juara Perserikatan 1993 dan Liga Indonesia 1994-1995. Persib juga berhak mentas di ajang Piala Champions Asia di tahun berikutnya.

Gelar juara juga diraih Persib di Liga Indonesia 2014. Saat itu, kompetisi menggunakan format dua wilayah, Barat dan Timur. Persib yang dilatih Djajang Nurdjaman, tergabung di wilayah Barat dan finis di posisi kedua di bawah Arema FC.

Di babak delapan besar, Persib satu grup dengan Persebaya Surabaya, Mitra Kukar dan PBR Bandung Raya. Persib kembali jadi juara grup dan lolos ke semifinal.

Persib kembali berjumpa dengan Arema FC di babak semifinal. Duel sengit terjadi selama 120 menit. Persib susah payah menaklukkan Arema sebelum akhirnya menang dengan skor 3-1 dan lolos ke partai puncak untuk menantang Persipura Jayapura.

Dalam laga yang digelar di Stadion Jakabaring, Palembang, Persib kewalahan menghadapi gempuran pemain Persipura. Persib bahkan tertinggal lebih dulu lewat gol Ian Louis Kabes. Namun Firman Utina mampu menyamakan skor jadi 1-1.

Persib berbalik unggul 2-1 lewat gol M Ridwan sebelum Boaz Solossa menyamakan skor jadi 2-2 yang bertahan hingga 120 menit dan memaksa pertandingan dilanjut ke babak adu penalti.

Di babak adu penalti, Achmad Jufriyanto yang menjadi penendang terakhir memastikan gelar juara bagi Persib setelah 19 tahun puasa gelar. Persib keluar sebagai juara dengan skor akhir 5-3.

(bba/orb)


Hide Ads